Jeneponto, Sulsel (Antaranews Sulsel) - Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Sumatera Barat (Sumbar) melakukan ziarah ke Makam Raja-raja Jeneponto sebagai agenda rangkaian peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2018, yang usai dilaksanakan di Lapangan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Jumat.

Petugas Taman Purbakala Pemerintah Kabupaten Jeneponto, Supardi menjelaskan, makam Raja-raja Jeneponto telah menjadi situs sejarah serta kebudayaan bagi daerah setempat. Tidak hanya itu, situs ini masuk dalam warisan budaya di Sulsel.

Salah satu tokoh sekaligus raja di kompleks makam tersebut yakni Karaeng (Raja) Binamu adalah sosok yang sangat disegani masyarakat karena kemampuan dan keberaniannya mengusir penjajah.

"Beliau mendapat gelar Pallabiri rewai na caradde (karismatik, berani dan cerdas), dan dia meninggal pada tahun 1406. Oleh karena itu makamnya paling besar di lokasi pemakaman ini," bebernya menjelaskan kepada siswa.

Selain itu, Makam Karaeng Binamu merupakan makam pertama di komplek pemakaman tersebut, selanjutnya diisi dengan pewarisnya hingga bertahan sampai kini.

Bahkan, kata dia, batu nisa makam Raja Binamu sengaja dibuat bersusun tiga dari batu gunung yang dipahat berbetuk relik dengan ornamen bunga, manusia dan macan sebagai simbol atau memiliki arti tersendiri.

"Bunga adalah bentuk keindahan atau ketenangan, kesenangan. Selanjutnya arca (patung) dimaknai sebagai tokoh , dan macan sebagai simbol keberanian," ucap Supardi.

Makam Raja Binamu tersebut masih tetap berdiri kokoh, kendati ornamennya mulai rapuh dimakan zaman, bahkan arca yang dibuatkan khusus yang berusia ratusan tahun diletakkan di atas makam, pernah dicuri orang, namun berhasil ditemukan, sehingga dibuatkan replika guna menjaga benda ini agar kejadian itu tidak terulang lagi.

"Makam ini sudah ratusan tahun dan tetap dijaga kelestariannya. Pernah patungnya dicuri tapi berhasil ditemukan, lalu dibuatkan patung serupa tapi bukan yang asli. Selain Makam Karaeng Binamu, makam raja-raja Jeneponto dan pengikutnya juga ada di sini, total berjumlah 1.250 makam dan tidak bisa ditambah lagi, kecuali ada perintah khusus," tambahnya.

Usai berziarah di Makam Raja-raja Jeneponto, peserta SMN kemudian melanjutkan perjalanan ke lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (angin) yang berkapasitas daya 72 megawatt di daerah Tolok, Kabupaten Jeneponto. Sebelumnya, mereka mengikuti upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI sekaligus pentas menampilkan tarian khas Sumbar, yakni tari Pasambahan (persembahan).

Kegiatan SMN merupakan program Kementerian BUMN melalui kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN) 2018 yang dilaksanakan serentak secara nasional.

Untuk wilayah Sulsel, PT Semen Indonesia bertindak sebagai koordinator pelaksanaan BHUN 2018 bekerja sama PT Kawasan Industri Makassar (KIMA) dan PT Industri Kapal Indonesia (IKI) untuk memberikan dukungan penuh atas kesuksesan kegiatan tersebut.
  Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Sumatera Barat mengunjungi situs cagar budaya Makam Raja-raja Jeneponto di Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (17/8). (FOTO ANTARA/Darwin Fatir/18)

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024