Makassar(Antaranews Sulsel) - Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah menyampaikan visi misi untuk lima tahun pemerintahannya priode 2018-2023 dalam rapat paripurna di Kantor DPRD Sulsel.
"Visi dan misi merupakan instrumen pengendalian arahan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan yang akan kami emban selama lima tahun kedepan," papar Nurdin saat membacakan pidato perdananya di hadapan anggota DPRD Sulsel di Makassar, Senin.
Visi misi dan program kerja ini, lanjutnya, menjadi hal yang sangat sentral dan menjadi harapan kita semua segenap pemerintah serta masyarakat Sulsel. Provinsi ini memiliki potensi sangat memadai untuk menjadi lokomotif di Kawasan Indonesia Timur.
Permasalah dalam berbagai aspek pembangunan tentu menjadi tantangan utama untuk melakukan konstruksi visi misi. Saat ini, perlu dipacu pencapaian Indeks Pembangunan Manusia, pengendalian angka kemiskinan dan tingkat kesenjangan yang merupakan dampak belum maksimalnya kehidupan.
Hal tersebut dapat dilihat dari potret pencapaian kinerja pembangunan hingga memasuki tahap ke IV Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).
"Kami tentunya mengapresiasi pencapaian selama ini, namun tetap akan menjadi tantangan tersendiri untuk melakukan inovasi dan akselerasi Sulsel Jaya, melalui pencapaian target-target pembangunan yang menjadi amanah RPJPD pada tahun 2025," sebut mantan Bupati Bantaeng dua priode itu.
Selanjutnya, pemanfaatan potensi Sumber Daya Alam, yang ditandai ?belum optimalnya pemanfaatan potensi sumber daya air untuk pertanian dan berbagai kebutuhan lainnya, potensi pertambangan, potensi kelautan dan perikanan, potensi pariwisata.
Bahkan masih terdapat daerah-daerah yang terisolir, infrastruktur yang belum memadai dan penerangan listrik yang belum merata serta tingkat penggunaan narkoba yang semakin tinggi.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dirinya bersama Wakil Gubernur, Andi Sudirman Sulaiman, pada kontekstasi Pemilihan Kepala Daerah secara serentak yang |alu, mengusung Visi Sulsel yang Inovatif, Produktif Kompetitif, Inklusif dan Berkarakter.
Untuk mencapai visi tersebut, lanjutnya di jabarkan dalam Misi yang didasarkan pada empat fungsi utama pemerintahan, yakni, melayani (services), membangun (development), memberdayakan (empowerment) dan mengatur (regulating). ?Misinya ada lima poin sebagai berikut.?
Pertama, terwujudnya pemerintahan yang bersih, melayani dan akuntabel. Misi ini dimaksudkan dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN. Pemerintahan yang melayani, terjangkau, dan ramah kepada masyarakat, serta praktek pemerintahan yang transparan, partisipatif, dan bertanggungjawab.
Kedua, mengoptimalkan Sulsel sehat dan cerdas. ?Misi ini mengandung makna bahwa upaya pemerintah selama ini dalam hal implementasi kebijakan pendidikan dan kesehatan gratis menjadi hal yang cukup positif, akan tetapi hal tersebut harus ditopang oleh pelayanan pendidikan yang berkualitas.
Tentunya sesuai dengan kualifikasi dan potensinya, sehingga memiliki daya saing yang tinggi dalam dunia kerja termasuk memiliki moral dan mental yang baik.
Sedangkan dari sisi layanan kesehatan, ditekankan bahwa masyarakat Sulsel wajib mendapatkan layanan kesehatan yang mudah diakses, terjamin dalam pembiayaan bagi masyarakat yang tidak mampu, dan terhindar dari penyakit melalui upaya preventif serta gerakan hidup sehat.
Ketiga, mendorong perwujudan Sulsel terkoneksi. Misi ini dimaksudkan bahwa semua daerah di Sulsel harus terkoneksi hingga ke daerah pelosok sehingga masyarakat merasakan pelayanan yang cepat dan mandiri. Selain itu, koneksitas ini juga akan mewujudkan akselerasi perekonomian di semua wilayah yang ada di Sulsel.
Keempat, mendorong perwujudan Sulsel mandiri dan sejahtera. Misi ini mengandung makna bahwa masyarakat Suiawesi Selatan utamanya petani dan nelayan mandiri dan berdaulat atas kebutuhan pertanian dan perikanan yang dibekali dengan skill, fasilitas dan teknologi.
Selain itu, sektor pariwisata juga diarahkan sebagai salah satu bidang utama pertumbuhan ekonomi yang disokong oleh infrastruktur dan fasilitas wisata yang terintegrasi. Upaya mendorong pusat pusat pertumbuhan ekonomi juga menjadi bagian dari penjabaran misi ini.
"Dengan memanfaatkan potensi keunggulan komparatif masing-masing kabupaten kota yang dikemas secara terintegrasi antarpemerintah Provinsi dan pemerintah kabupaten kota serta mendorong pelibatan swasta dan masyarakat," ujarnya.
Kelima, mengarahkan perwujudan Sulsel berkepribadian. Misi yang diemban ini mengadung makna bahwa pembangunan yang dilaksanakan di Sulsel harus tetap berjalan sesuai budaya dan nilai luhur masyarakat Sulsel. Pemerintah bersama masyarakat akan tetap bersinergi melestarikan adat budaya yang dimiliki bersama.
Sebagai penjabaran dari visi dan misi yang telah kami kemukakan, maka untuk lima tahun ke depan kami tetap memfokuskan pada lima program nyata. yakni, pemberdayaan ekonomi rakyat melalui hilirisasi komoditas andalan Sulawesi Selatan.
Pembangunan infrastruktur yang menjangkau masyarakat desa terpencil. Pembangunan rumah sakit regional di enam wilayah dan ambulan serta dokter siaga.
"Kami akan berusaha menciptakan birokrasi yang anti korupsi dan pendidikan masyarakat madani. Membangun destinasi wisata yang memadai dan berkualitas,"kata Nurdin dengan nada optimistis.
Hadir dalam rapat paripuna tersebut unsur pimpinan lengkap, kepala OPD, pejabat lingkup Pemrov Sulsel, sejumlah bupati dan Wali Kota Makassar, anggota DPRD Sulsel, pimpinan parpol dan lembaga swadaya masyarakat dan lembaga kepemudaan.
"Visi dan misi merupakan instrumen pengendalian arahan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan yang akan kami emban selama lima tahun kedepan," papar Nurdin saat membacakan pidato perdananya di hadapan anggota DPRD Sulsel di Makassar, Senin.
Visi misi dan program kerja ini, lanjutnya, menjadi hal yang sangat sentral dan menjadi harapan kita semua segenap pemerintah serta masyarakat Sulsel. Provinsi ini memiliki potensi sangat memadai untuk menjadi lokomotif di Kawasan Indonesia Timur.
Permasalah dalam berbagai aspek pembangunan tentu menjadi tantangan utama untuk melakukan konstruksi visi misi. Saat ini, perlu dipacu pencapaian Indeks Pembangunan Manusia, pengendalian angka kemiskinan dan tingkat kesenjangan yang merupakan dampak belum maksimalnya kehidupan.
Hal tersebut dapat dilihat dari potret pencapaian kinerja pembangunan hingga memasuki tahap ke IV Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).
"Kami tentunya mengapresiasi pencapaian selama ini, namun tetap akan menjadi tantangan tersendiri untuk melakukan inovasi dan akselerasi Sulsel Jaya, melalui pencapaian target-target pembangunan yang menjadi amanah RPJPD pada tahun 2025," sebut mantan Bupati Bantaeng dua priode itu.
Selanjutnya, pemanfaatan potensi Sumber Daya Alam, yang ditandai ?belum optimalnya pemanfaatan potensi sumber daya air untuk pertanian dan berbagai kebutuhan lainnya, potensi pertambangan, potensi kelautan dan perikanan, potensi pariwisata.
Bahkan masih terdapat daerah-daerah yang terisolir, infrastruktur yang belum memadai dan penerangan listrik yang belum merata serta tingkat penggunaan narkoba yang semakin tinggi.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dirinya bersama Wakil Gubernur, Andi Sudirman Sulaiman, pada kontekstasi Pemilihan Kepala Daerah secara serentak yang |alu, mengusung Visi Sulsel yang Inovatif, Produktif Kompetitif, Inklusif dan Berkarakter.
Untuk mencapai visi tersebut, lanjutnya di jabarkan dalam Misi yang didasarkan pada empat fungsi utama pemerintahan, yakni, melayani (services), membangun (development), memberdayakan (empowerment) dan mengatur (regulating). ?Misinya ada lima poin sebagai berikut.?
Pertama, terwujudnya pemerintahan yang bersih, melayani dan akuntabel. Misi ini dimaksudkan dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN. Pemerintahan yang melayani, terjangkau, dan ramah kepada masyarakat, serta praktek pemerintahan yang transparan, partisipatif, dan bertanggungjawab.
Kedua, mengoptimalkan Sulsel sehat dan cerdas. ?Misi ini mengandung makna bahwa upaya pemerintah selama ini dalam hal implementasi kebijakan pendidikan dan kesehatan gratis menjadi hal yang cukup positif, akan tetapi hal tersebut harus ditopang oleh pelayanan pendidikan yang berkualitas.
Tentunya sesuai dengan kualifikasi dan potensinya, sehingga memiliki daya saing yang tinggi dalam dunia kerja termasuk memiliki moral dan mental yang baik.
Sedangkan dari sisi layanan kesehatan, ditekankan bahwa masyarakat Sulsel wajib mendapatkan layanan kesehatan yang mudah diakses, terjamin dalam pembiayaan bagi masyarakat yang tidak mampu, dan terhindar dari penyakit melalui upaya preventif serta gerakan hidup sehat.
Ketiga, mendorong perwujudan Sulsel terkoneksi. Misi ini dimaksudkan bahwa semua daerah di Sulsel harus terkoneksi hingga ke daerah pelosok sehingga masyarakat merasakan pelayanan yang cepat dan mandiri. Selain itu, koneksitas ini juga akan mewujudkan akselerasi perekonomian di semua wilayah yang ada di Sulsel.
Keempat, mendorong perwujudan Sulsel mandiri dan sejahtera. Misi ini mengandung makna bahwa masyarakat Suiawesi Selatan utamanya petani dan nelayan mandiri dan berdaulat atas kebutuhan pertanian dan perikanan yang dibekali dengan skill, fasilitas dan teknologi.
Selain itu, sektor pariwisata juga diarahkan sebagai salah satu bidang utama pertumbuhan ekonomi yang disokong oleh infrastruktur dan fasilitas wisata yang terintegrasi. Upaya mendorong pusat pusat pertumbuhan ekonomi juga menjadi bagian dari penjabaran misi ini.
"Dengan memanfaatkan potensi keunggulan komparatif masing-masing kabupaten kota yang dikemas secara terintegrasi antarpemerintah Provinsi dan pemerintah kabupaten kota serta mendorong pelibatan swasta dan masyarakat," ujarnya.
Kelima, mengarahkan perwujudan Sulsel berkepribadian. Misi yang diemban ini mengadung makna bahwa pembangunan yang dilaksanakan di Sulsel harus tetap berjalan sesuai budaya dan nilai luhur masyarakat Sulsel. Pemerintah bersama masyarakat akan tetap bersinergi melestarikan adat budaya yang dimiliki bersama.
Sebagai penjabaran dari visi dan misi yang telah kami kemukakan, maka untuk lima tahun ke depan kami tetap memfokuskan pada lima program nyata. yakni, pemberdayaan ekonomi rakyat melalui hilirisasi komoditas andalan Sulawesi Selatan.
Pembangunan infrastruktur yang menjangkau masyarakat desa terpencil. Pembangunan rumah sakit regional di enam wilayah dan ambulan serta dokter siaga.
"Kami akan berusaha menciptakan birokrasi yang anti korupsi dan pendidikan masyarakat madani. Membangun destinasi wisata yang memadai dan berkualitas,"kata Nurdin dengan nada optimistis.
Hadir dalam rapat paripuna tersebut unsur pimpinan lengkap, kepala OPD, pejabat lingkup Pemrov Sulsel, sejumlah bupati dan Wali Kota Makassar, anggota DPRD Sulsel, pimpinan parpol dan lembaga swadaya masyarakat dan lembaga kepemudaan.