Makassar (Antaranews Sulsel) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Selatan kembali melakukan pengiriman bantuan logistik sebanyak 70 ton untuk para korban bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Hari ini ada 70 ton logistik kita kirim ke Lombok untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah gempa," ujar Branch Manager Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulsel Syahrul Mubaraq di Makassar, Selasa.

Ia mengatakan bantuan masyarakat Sulsel yang masuk untuk korban bencana berupa beras, pakaian, obat-obatan, popok bayi, pembalut, air mineral dan lainnya.

"Yang kita kirim itu 30 ton beras, 30 ton air mineral, 10 ton sisanya itu pakaian, obat-obatan, popok bayi dan campuran lainnya," katanya.

Ia mengatakan bantuan yang dikumpulkan dari masyarakat Sulsel itu mulai dari bantuan perseorangan, komunitas, masjid, instansi dan lainnya.

Menurut Syahrul, bantuan tidak hanya ini saja karena masyarakat baik yang perseorangan ataupun komunitas masih melakukan pengumpulan-pengumpulan untuk para korban.

"Bantuan-bantuan masih terus berdatangan dan kami di ACT terus mengumpulkannya. Jika barangnya dalam beberapa hari terkumpul cukup banyak, akan kita kirim lagi. Selama bantuan masih mengalir ke kami, pasti kami juga akan mengirimkannya lagi," katanya.

Syahrul menuturkan bantuan masih akan kembali diberikan masyarakat Sulawesi Selatan mengingat korban gempa Lombok masih sangat butuh bantuan hingga beberapa bulan ke depan.

"Seperti diketahui, posko ACT telah tersebar di beberapa titik di lokasi bencana gempa Lombok. Sekitar 127 posko telah beroperasi, diantaranya satu posko induk, delapan posko wilayah, 46 posko unit, 71 posko dapur umum, satu posko food truck," terangnya.

Selain mengirimkan sumbangan, ia juga mengaku jika Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Pemerintah Kabupaten Lombok telah membangun hunian sementara terpadu (Integrated Community Shelter/ICS).

Peletakan batu pertama dilaksanakan di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Acara peletakan batu pertama tersebut dihadiri oleh Senior Vice President ACT Syuhelmaidi Syukur dan Bupati KLU Najmul Akhyar.

Syuhelmaidi menyampaikan, kompleks ICS di Lombok serupa dengan kompleks ICS yang pernah di bangun untuk korban gempa Yogyakarta (2006) dan longsor Banjarnegara (2014). Kompleks ICS Lombok memuat ratusan unit shelter dan fasilitas umum lainnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024