Makassar (Antaranews Sulsel) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyerahkan 953 paket konversi bahan bakar minyak (BBM) ke liquefied petroleum gas (LPG)?untuk kapal perikanan bagi nelayan kecil di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat.

"Kami berharap pemberian bantuan `conventer kit` ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan, minimal dengan mengurangi biaya bahan bakar yang menjadi komponen biaya terbesar ketika melaut," kata Ignasius di hadapan para nelayan penerima bantuan tersebut.

Setiap paket bantuan yang diberikan terdiri atas tabung gas, alat pengkonversi, dan mesin kapal nelayan jenis Honda GX 200 bertenaga 7 PK.

Ia menjelaskan, penggunaan bahan bakar gas pada umumnya dapat mengurangi biaya bahan bakar sampai sekitar 50 persen dibandingkan dengan penggunaan solar atau bensin.

Dengan asumsi sekali melaut membutuhkan biaya Rp50 ribu, dan jumlah perjalanan 15 kali sebulan, nelayan dapat berhemat sekitar Rp300 ribu per bulan.

Nelayan, kata dia, juga tidak perlu jika terjadi kerusakan mesin tersebut. Alat pengkonversi tersebut, kata dia, cukup sederhana sehingga pemeliharaan dan perbaikannya tidak sulit dilakukan.

Ia juga meminta pihak PT Pertamina Marketing Operasional Regional (MOR) VII untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi LPG 3 kg sebagai dampak dari pemberian bantuan ini.

"Dengan bantuan sekitar seribu konverter ini, kebutuhan LPG kira-kira ?bertambah 2000 tabung, dan mereka (Pertamina MOR VII) sudah siap mengantisipasi itu," jelasnya.

Penjabat Sementara (PJS) General Manager PT Pertamina MOR VI Iwan Yudha Wibawa menegaskan jika pihaknya siap memenuhi kebutuhan gas LPG untuk nelayan.

"Untuk Kabupaten Takalar kami mengalokasikan 7633 tabung gas LPG khusus nelayan yang disalurkan melalui pangkalan dan agen khusus," ujarnya.

Bupati Takalar Syamsari Kitta menyampaikan apresiasinya terhadap bantuan ini. Menurut Syamsari, Kabupaten Takalar termasuk wilayah yang mendapat banyak perhatian dari Kementerian ESDM.

"Sebelumnya kami telah mendapat bantuan listrik tenaga surya, dan saat ini kami kembali memperoleh bantuan alat pengkonversi," ujarnya.

Salah seorang nelayan penerima bantuan Dg. Taba mengatakan sangat bersyukur dapat memperoleh bantuan ini.

"Bantuan ini sangat membantu kami dalam hal biaya," kata dia.

Berdasarkan pengalaman, kata dia, untuk perjalanan sejauh 26 mil pihaknya membutuhkan 12 liter bensin dengan harga Rp8 ribu per liter, sementara untuk jarak yang sama hanya membutuhkan satu tabung gas LPG 3 kg seharga Rp15,5 ribu.

"Jadi ini benar-benar sangat membantu kami," kata dia.

Penyerahan bantuan ini disaksikan oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Tamsil Linrung, anggota Komisi VII DPR RI Andi Yuliani Paris, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Rida Mulyana, Bupati Takalar Syamsari Kitta, Direktur Pembinaan Program Migas Mustafid Gunawan dan Pjs. General Manager Pertamina MOR VII Iwan Yudha.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024