Mamuju (Antaranews Sulsel) - Demo Pimpinan Kota Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Kabupaten Mamuju, yang menolak utang luar negeri berakhir bentrok dengan polisi.

Dua mahasiswa FPPI Mamuju masing-masing bernama Fandi Mahasiswa STIE dan Punding mahasiswa Tomakaka mengalami luka dibagian kepala dan kaki setelah dipukul akibat bentrok ketika dibubarkan aparat kepolisian Polres Mamuju, Sabtu.

Polisi membubarkan aksi mahasiswa karena dinilai telah mengganggu kelancaran arus lalu lintas di jalur trans Sulawesi di Simpang Lima Kota Mamuju.

Dalam aksinya massa FPPI menuntut pemerintah untuk menolak utang luar negeri dan menghapus utang lama.

Massa pengujuk rasa juga menolak pertemuan IMF.

Massa FPPI Mamuju juga menolak investasi asing dan meminta agar aset asing dinasionalisasi kemudian meminta agar Undang Undang Nomor 19 tahun 2013 tentang perlindungan dan pemberdayaan petani dilaksanakan dengan baik.

"Kami meminta agar reforma agraria dilaksanakan tolak kedatangan IMF yang mengancam kedaulatan dan kemandirian Bangsa Indonesia," ujar pedemo.

Kapolres Mamuju AKBP Muh Rivai Arvan meminta maaf atas tindakan personilnya yang melakukan tindakan refresif kepada mahasiswa.

"Situasional sehingga terjadi bentrok.Saya meminta maaf atas tindakan anggota saya, karega tidak bisa mengendalikan emosi. Itu kegagalan saya," kata Kapolres.
 

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024