Makassar (Antaranews Sulsel) - Tim Directorate General for Health and Cosumer Protection (DG-Sante ) Uni Eropa akan mengunjungi Sulawesi Selatan untuk mengaudit semua administrasi dan melihat tambak produk perikanan sebelum dikirim ke luar negeri.
"Rapat yang kita gelar hari ini untuk mempersiapkan segala sesuatunya sebelum tim DG Sante Uni Eropa datang ke Indonesia dan Sulsel tentunya," ujar Kepala Balai Besar Karantina Ikan Penggendalian Mutu (BKIPM) Rina di Makassar, Rabu.
Rina bersama Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebijakto hadir langsung di Makassar untuk membahas persiapan jelang audit tersebut.
Ia mengatakan audit yang akan dilakukan oleh DG Sante Uni Eropa untuk melihat sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan (SJMKHP) budidaya.
DG Sante Uni Eropa juga ingin memastikan bahwa komoditi yang diekspor ke Uni Eropa tidak mengandung bahan berbahaya seperti residu obat ikan, bahan kimia dan kontaminan serta mengevaluasi tindak lanjut hasil audit sebelumnya.
"Semua alurnya diperiksa dan ini penting agar kita mendapatkan pengakuan sebagai negara pengekspor yang taat terhadap aturan internasional serta produk perikanan kita aman," katanya.
Dalam pengarahannya, Rina menyatakan keamanan hasil perikanan merupakan persyaratan utama dan terpenting dari seluruh parameter mutu pangan.
Apalagi konsumen semakin menyadari bahwa mutu pangan khususnya keamanan pangan tidak dapat hanya dijamin dengan hasil uji produk akhir dari laboratorium.
"Produk yang aman didapat dari bahan baku yang ditangani dengan baik, diolah dan didistribusikan dengan baik sehingga akan menghasilkan produk akhir yang baik pula," terangnya.
Dalam rapat tersebut dihadiri juga oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sulsel, Kepala BKIPM Makassar, Kepala BPBAP Takalar, dan pihak Unit Pengolahan Ikan.
"Rapat yang kita gelar hari ini untuk mempersiapkan segala sesuatunya sebelum tim DG Sante Uni Eropa datang ke Indonesia dan Sulsel tentunya," ujar Kepala Balai Besar Karantina Ikan Penggendalian Mutu (BKIPM) Rina di Makassar, Rabu.
Rina bersama Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebijakto hadir langsung di Makassar untuk membahas persiapan jelang audit tersebut.
Ia mengatakan audit yang akan dilakukan oleh DG Sante Uni Eropa untuk melihat sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan (SJMKHP) budidaya.
DG Sante Uni Eropa juga ingin memastikan bahwa komoditi yang diekspor ke Uni Eropa tidak mengandung bahan berbahaya seperti residu obat ikan, bahan kimia dan kontaminan serta mengevaluasi tindak lanjut hasil audit sebelumnya.
"Semua alurnya diperiksa dan ini penting agar kita mendapatkan pengakuan sebagai negara pengekspor yang taat terhadap aturan internasional serta produk perikanan kita aman," katanya.
Dalam pengarahannya, Rina menyatakan keamanan hasil perikanan merupakan persyaratan utama dan terpenting dari seluruh parameter mutu pangan.
Apalagi konsumen semakin menyadari bahwa mutu pangan khususnya keamanan pangan tidak dapat hanya dijamin dengan hasil uji produk akhir dari laboratorium.
"Produk yang aman didapat dari bahan baku yang ditangani dengan baik, diolah dan didistribusikan dengan baik sehingga akan menghasilkan produk akhir yang baik pula," terangnya.
Dalam rapat tersebut dihadiri juga oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sulsel, Kepala BKIPM Makassar, Kepala BPBAP Takalar, dan pihak Unit Pengolahan Ikan.