Makassar (Antaranews Sulsel) - Lembaga donor Swiss Contact-Akademi Komunitas Industri Manufaktur Negeri (Akom) Bantaeng menggelar lokakarya pengembangkan kurikulum berbasis kompetensi industri.
"Acara Lokakarya Design Kurikulum Akom Bantaeng Berbasis Industri (DACUM) ini yang didukung Swiss Contact akan berlangsung pada 3-5 Oktober 2018 di Makassar," kata Direktur Program S4C SwissContact Peter Braun dalam keterangan persnya di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan lokakarya selama tiga hari itu, fokus utamanya pengembangan kurikulum Diploma 2 Analisis Kimia.
Narasumber dan peserta kegiatan, terdiri atas tenaga ahli dari industri perusahaan ternama, seperti PT Huadi Nickel-Alloy Bantaeng, PT Sucofindo, PT Charoen Pokphand, PT Tri Star MandiriBantaeng, PT ANTAMntam, PT Vale, PT IMIP Morowali, PT PolytamaPropindo, PT MarukiInternasional, PT Eastern Pearl Flour Mills dan PT Inensunan Mills.
Dia menjelaskan kegiatan itu, sebagai salah satu hasil kerja sama berkelanjutan antara S4C (Skills for Competitiveness), Swisscontact dengan Akademi Komunitas Industri Manufaktur Negeri Bantaeng.
Selain pengembangan kurikulum, juga dilakukan S4C bersama konsorsium mitra, seperti Universitas Bern Technology of Applied Science dari Swiss.
"Termasuk akan mengembangan dan memberikan bantuan teknis untuk penguatan manajemen kampus, kerja sama dengan industri, pemagangan, `teaching factory`, pengembangan pusat unggulan `food processing`, dan pengembangan yang lainnya yang dibutuhkan Akom untuk menjadi lembaga pendidikan vokasi politeknik unggulan bertaraf nasional dan internasional," katanya.
Metode DACUM dikembangkan oleh negara, baik di Eropa maupun Amerika Serikat, mulai 1850 sebagai upaya menyukseskan revolusi industri yang sejalan dengan penguatan pendidikan tinggi vokasi.
DACUM sebagai singkatan dari Mengembangkan Kurikulum, adalah metode cepat dan akurat untuk menganalisa pekerjaan di seluruh dunia selama lebih dari 128 tahun.
Metode tersebut menentukan apa yang harus diketahui atau bisa dilakukan oleh praktisi tingkat pemula dalam praktik di wilayah bidang pekerjaan tertentu yang disebut analisa pekerjaan sebagai dasar mempersiapkan lulusan Akom Bantaeng Politeknik Negeri Jember yang andal dan kompetitif.
Selama lokakarya, fasilitator DACUM memfasilitasi para ahli industri menganalisa pekerjaan mereka dan membuat daftar semua tugas utama pekerjaan dan tugas-tugas yang membentuk tugas masing-masing.
Ketika analisa pekerjaan selesai, informasi dapat digunakan untuk menulis deskripsi pekerjaan, menentukan keterampilan, dan tingkat kompensasi untuk posisi tersebut.
Hasil lokakarya akan dilanjutkan dalam kegiatan lokakarya DACUM Package bersama dosen dan instruktur program studi untuk membuat materi pelajaran dan pelatihan.
Materi itu, meliputi menganalisa tugas instruksional, mengidentifikasi perilaku dan karakteristik yang diinginkan dunia industri, menulis penyusunan tujuan kinerja atau capaian pembelajaran.
"Acara Lokakarya Design Kurikulum Akom Bantaeng Berbasis Industri (DACUM) ini yang didukung Swiss Contact akan berlangsung pada 3-5 Oktober 2018 di Makassar," kata Direktur Program S4C SwissContact Peter Braun dalam keterangan persnya di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan lokakarya selama tiga hari itu, fokus utamanya pengembangan kurikulum Diploma 2 Analisis Kimia.
Narasumber dan peserta kegiatan, terdiri atas tenaga ahli dari industri perusahaan ternama, seperti PT Huadi Nickel-Alloy Bantaeng, PT Sucofindo, PT Charoen Pokphand, PT Tri Star MandiriBantaeng, PT ANTAMntam, PT Vale, PT IMIP Morowali, PT PolytamaPropindo, PT MarukiInternasional, PT Eastern Pearl Flour Mills dan PT Inensunan Mills.
Dia menjelaskan kegiatan itu, sebagai salah satu hasil kerja sama berkelanjutan antara S4C (Skills for Competitiveness), Swisscontact dengan Akademi Komunitas Industri Manufaktur Negeri Bantaeng.
Selain pengembangan kurikulum, juga dilakukan S4C bersama konsorsium mitra, seperti Universitas Bern Technology of Applied Science dari Swiss.
"Termasuk akan mengembangan dan memberikan bantuan teknis untuk penguatan manajemen kampus, kerja sama dengan industri, pemagangan, `teaching factory`, pengembangan pusat unggulan `food processing`, dan pengembangan yang lainnya yang dibutuhkan Akom untuk menjadi lembaga pendidikan vokasi politeknik unggulan bertaraf nasional dan internasional," katanya.
Metode DACUM dikembangkan oleh negara, baik di Eropa maupun Amerika Serikat, mulai 1850 sebagai upaya menyukseskan revolusi industri yang sejalan dengan penguatan pendidikan tinggi vokasi.
DACUM sebagai singkatan dari Mengembangkan Kurikulum, adalah metode cepat dan akurat untuk menganalisa pekerjaan di seluruh dunia selama lebih dari 128 tahun.
Metode tersebut menentukan apa yang harus diketahui atau bisa dilakukan oleh praktisi tingkat pemula dalam praktik di wilayah bidang pekerjaan tertentu yang disebut analisa pekerjaan sebagai dasar mempersiapkan lulusan Akom Bantaeng Politeknik Negeri Jember yang andal dan kompetitif.
Selama lokakarya, fasilitator DACUM memfasilitasi para ahli industri menganalisa pekerjaan mereka dan membuat daftar semua tugas utama pekerjaan dan tugas-tugas yang membentuk tugas masing-masing.
Ketika analisa pekerjaan selesai, informasi dapat digunakan untuk menulis deskripsi pekerjaan, menentukan keterampilan, dan tingkat kompensasi untuk posisi tersebut.
Hasil lokakarya akan dilanjutkan dalam kegiatan lokakarya DACUM Package bersama dosen dan instruktur program studi untuk membuat materi pelajaran dan pelatihan.
Materi itu, meliputi menganalisa tugas instruksional, mengidentifikasi perilaku dan karakteristik yang diinginkan dunia industri, menulis penyusunan tujuan kinerja atau capaian pembelajaran.