Makassar (Antaranews Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah pada pembukaan "Makassar Internasional 8 Forum" atau F8 menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat Sulsel yang memberikan perhatian penuh pada pengungsi di posko Asrama Haji Sudiang, Makassar.

"Meskipun sudah disiapkan dapur umum di Asrama Haji, namun hampir tidak digunakan karena setiap hari masyarakat datang berbondong-bondong membawa makanan siap saji," kata Nurdin disela sambutannya pada F8 di anjungan Pantai Losari, Makassar, Rabu malam.

Menurut dia, dalam kondisi dan suasana yang masih berduka pascagempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) dan sebagian besar warganya mengungsi ke Sulsel, namun dengan adanya F8 ini diharapkan masyarakat dapat turut terhibur.

Dia mengatakan, pengungsi yang di antaranya adalah anak-anak yang kehilangan orang tuanya, perlahan-lahan sudah mulai normal kehidupannya dan masuk ke sekolah di Makassar.

Kebijakan pemerintah daerah setempat dan sesuai arahan Kementerian Pendidikan agar siswa maupun mahasiswa diperbolehkan mendaftar sekolah atau kuliah di wilayah pengungsian.

"Mari kita doakan saudara-saudara kita agar diberi kesabaran dan ketabahan, sementara yang sudah kembali kerahmatullah semoga kuburannya menjadi taman-taman surga," kata Nurdin yang diaminkan oleh para undangan dan pengunjung F8.

Sementara itu, pada keterangan yang terpisah Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana, Dinas Sosial Sulsel Muh Hasbi di Asrama Haji Sudiang, Makassar mengatakan, anak-anak korban gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi menjalani terapi `trauma healing` agar memiliki kembali memiliki semangat.

"Ini bertujuan agar mereka bisa kembali bangkit dari kedukaannya dan melakukan aktivitas seperti biasanya. Anak-anak di sini Alhamdulillah sudah mulai ceria," katanya.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024