Makassar (Antaranews Sulsel) - Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN) Komisariat Sulawesi Selatan yang berkedudukan di Universitas Hasanuddin pertama kali menyelenggarakan konferensi internasional dengan fokus membahas degradasi lingkungan.

Konferensi bertajuk "The 4th International Conference of Indonesia Remote Sensing Society (ICOIRS) 2018" atas pertimbangan bahwa bumi sekarang banyak mengalami degradasi. Lahan, hutan, laut, dan lingkungan telah mengalami penurunan kualitas, kata Wakil Rektor Unhas Prof Sumbangan Baja,PhD di Makassar, Selasa.

Para ahli yang berkumpul dalam ICOIRS kali ini membahas permasalahan tersebut secara pasti, kondisi riilnya seperti apa saat ini, dan bagaimana upaya-upaya mengatasi degradasi tersebut, ujar Prof Sumbangan Baja yang hadir mewakili Rektor Unhas dalam acara pembukaan.

Dia mengatakan, acara seperti ini tidak hanya dihadiri oleh para ahli dari perguruan tinggi tetapi juga pemerintah sebagai pengambil kebijakan untuk memanfaatkan teknologi yang ada dalam pemetaan dan pendataan sumber daya alam.

Pada konferensi internasional tersebut menghadirkan enam keynote speaker yaitu Dr Ir Muhammad Sadly, M.Eng (Deputi BMKG Bidang Geofisika), Dr Rokhis Komaruddin (Perwakilan LAPAN), Prof Dr Ir Dewayany Sutrisno, M App Sc (Presiden MAPIN ).

Selain itu Prof Peter Tian Yuan Shih (Ahli penginderaan jauh dari National Chiao Tung University, Taiwan), Dr Rohan Fisher (Charles Darwin University, Australia), dan Dr Rudhi Pribadi (CoREM, Universitas Diponegoro).

Sementara Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah yang membuka kegiatan, berharap konferensi internasional ini akan menjadi bagian dari solusi permasalahan lingkungan yang kita alami.

"Saya berharap, saya bisa mendengar ada ?solusi dan inovasi yang nyata dari pertemuan ini, dan pemerintah daerah akan mengikuti konferensi seperti ini untuk mendapatkan masukan yang berarti dalam upaya pembangunan daerah," kata gubernur bergelar Profesor itu.

Gubernur menambahkan, pemerintah pada dasarnya mengalami permasalahan data. ?Karenanya, konferensi penginderaan jauh dan geospasial menjadi kebutuhan untuk mengatasi persoalan data yang dialami pemerintah.

"Kalau kita salah data, maka akan salah mengambil kebijakan. Jadi konferensi ini penting sekali. Oleh karena itu saya mengapresiasi kegiatan ini. Mudah-mudahan menghasilkan rekomendasi yang akan menjadi acuan kita dalam perbaikan Indonesia kedepan," ucap Nurdin Abdullah.

Kegiatan ICOIRS 2018 kali ini diisi dengan acara pameran yang menghadirkan sejumlah lembaga dan perusahaan yang bergerak di bidang pemetaan. Lembaga dan perusahaan tersebut memamerkan sejumlah produk, diantaranya peta digital, drone, dan teknologi aplikasi pemetaan lainnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024