Mamuju (Antaranews Sulsel) - Bupati Mamasa Ramlan Badawi memastikan perekonomian di daerah itu tetap normal pascagempa bermagnitudo 5,5 yang mengguncang kawasan itu pada Selasa (6/11), sekitar pukul 02.35 Wita.

"Kondisi perekonomian di Mamasa pascagempa 5,5 magnitudo kamarin (6/11) tetap normal," kata dia saat mengunjungi warga yang mengungsi di SDN 006 Sumarorong, Kelurahan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Rabu.

Selain bupati, turut mengunjungi warga yang mengungsi di Kecamatan Sumarorong tersebut, yakni Kapolres Mamasa Ajun Komisaris Besar Polisi Arianto, Komandan Kodim 1402/Polewali Mandar Letkol Arhanud Dedi Setiadi, serta pimpinan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah IV Makassar, Sulawesi Selatan.

Ia mengimbau masyarakat tidak percaya dengan hoaks yang merebak melalui media sosial.

Selain itu, ia meminta warga yang mengungsi kembali ke rumah masing-masing.

"Tidak ada perintah mengungsi tetapi kami telah menyiapkan tenda dan logistik di Lapangan Mamasa. Jadi, kalau mengungsi jangan terlalu jauh dari rumah," kata Badawi.

Ia juga menegaskan bahwa aktivitas perkantoran di daerah itu tetap buka.

Ia meminta para pejabat serta ASN dapat menjadi contoh bagi masyarakat terkait dengan penanganan pascagempa.

"Pegawai tidak libur dan kantor jangan ada yang tutup. Saya meminta para pejabat maupun ASN dapat menjadi contoh, bukan malah lebih dahulu mengungsi," katanya.

Kapolres Mamasa Ajun Komisaris Besar Polisi Arianto menjamin sepenuhnya keamanan dan ketertiban masyarakat di daerah itu pascagempa.

"Kami menjamin sepenuhnya keamanan di Kabupaten Mamasa. Tempat perbelanjaan dan perbankan sudah buka, aktivitas perekonomian juga tetap normal. Terkait hoaks, tentu ada `cyber patrol` yang menanganinya. Jadi, kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah percaya informasi yang tidak jelas sumbernya," kata dia.

Karnaen dari pihak Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika Wilayah IV Makassar Sulawesi Selatan menyampaikan bahwa gempa Mamasa, Sulawesi Barat berbeda dengan Palu, Sulawesi Tengah.

"Gempa Mamasa kecil karena energi sudah terbagi-bagi. Saatnya nanti akan reda, seperti hujan yang awalnya besar saatnya akan berhenti. Jadi, evakuasi cukup di halaman rumah yangg jauh dari pohon atau gedung tinggi. Terpenting jangan panik," katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa informasi adanya rongga besar di Mamasa belum bisa dibuktikan.

"Terkait isu adaya rongga besar di Mamasa yang akan rubuh, itu belum diteliti. Tanah di Mamasa kuat, terbukti tanahnya kering (jauh dari sumber air). Gempa tidak bisa diprediksi jadi jangan percaya bahwa jam sekian ada gempa besar. Jika ada yang memastikan, itu hoaks," tegasnya.

Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024