Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) memamerkan kebun anggrek yang dikembangkan petani di Kabupaten Mamasa kepada Kepala Perwakilan Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Makassar Todds Dias.
"Kami pamerkan saat Konjen Australia Tood Dias bersama dengan puluhan mahasiswa Indonesia yang kuliah di luar negeri mengunjungi kebun anggrek yang dikembangkan petani di Mamasa," kata penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin di Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan Pemprov Sulbar memamerkan kebun anggrek yang dikembangkan petani di Mamasa, memiliki sekitar 400 aneka macam jenis tanaman anggrek, dan cukup potensial dijadikan komoditi ekspor.
"Pemprov Sulbar berupaya membantu budi daya tanaman anggrek dengan mendorong setiap masyarakat memiliki kebun anggrek untuk meningkatkan produktivitas anggrek agar mampu dipasarkan di luar negeri dan semakin memiliki kualitas ekspor," katanya.
Menurut dia, Pemprov Sulbar juga mendorong petani memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR) melalui perbankan untuk mengembangkan anggrek dan akan membangun kerja sama dengan investor yang dapat membeli dan menyediakan pasar komoditi anggrek di luar negeri.
Ia juga menyampaikan bahwa anggrek di Mamasa dapat dikembangkan menjadi tanaman industri, karena memiliki banyak manfaat, dan Mamasa sehingga anggrek ini dipromosikan agar dikenal masyarakat di Australia.
"Anggrek di Mamasa tergolong sangat langka, sehingga akan dilindungi dan pemerintah Sulbar dan jumlahnya akan terus ditingkatkan agar ke depan mampu dipasarkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Ia mengatakan Pemprov Sulbar juga memamerkan Sulbar sebagai daerah paling bersih di Indonesia kepada konjen Australia, sehingga sangat cocok untuk menjadi tempat berwisata bagi wisatawan dari manca negara.
Ia mengatakan, Pemprov Sulbar juga mendukung upaya mahasiswa Indonesia yang kuliah di luar negeri melakukan penelitian terhadap potensi pertanian, dan sumber alam yang dimiliki Sulbar agar bisa dikembangkan menjadi potensi ekonomi daerah.
"Pemprov Sulbar mendukung upaya penelitian potensi pertanian maupun energi terbarukan yang dimiliki sebagai aset kekayaan daerah yang akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat apabila dikelola dengan baik," katanya.