Makassar (Antaranews Sulsel) - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Sulawesi Selatan kembali menggelar KPID Award Sulsel pada 29 November 2018.

"Ajang penghargaan ini diberikan kepada kepada insan penyiaraan televisi dan radio," sebut anggota Bidang Kelembagaan Komisioner KPID Sulsel, Arie Andyka di Makassar, Kamis.

Meski dilaksanakan tiap tahun, kata dia, ada berbeda dengan tahun ini, yakni diberikan penghargaan khusus buat radio dari luar Sulsel yang dianggap memiliki dedikasi tinggi menjalankan misi kemanusiaan.

Radio lokal dari luar Sulsel ini dianggap berperan penting menyebar informasi terkait bencana yang melanda Provinsi Sulawesi Tengah, saat terjadi peristiwa gempa, tsunami dan likuifaksi melanda daerah tersebut.

Sedangkan untuk sistem penilaian dalam pemberian penghargaan itu ada16 kategori penghargaan dan sama dengan tahun lalu, yaitu penilaian kuantitatif dan kualitatif.

"Secara kuantitatif kami bekerja sama dengan teman-teman peneliti dari salah satu kampus terkemuka di Sulsel. Sementara kualitatif kami melibatkan sejumlah akademisi dari berbagai kampus, forum masyarakat, praktisi dan aktivis anak," tambahnya.

Sebelumnya, KPID Sulsel menggelar KPID Award 2017. Malam Penganugerahan ajang penghargaan kepada insan penyiaraan televisi dan radio ini di laksanakan di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, pada Sabtu 16 Desember 2017).

Kegiatan itu bertema `Nasionalisme dalam Politik Tanpa Hoax` dihadiri serta sejumlah pejabat daerah setempat dan undangan lainnya.

Sebanyak 16 nominasi diumumkan dalam acara tersebut, penilaian dilakukan melalui wawancara kuantitatif kepada masyarakat dengan melibatkan lembaga survei Celebes Research Center (CRC) dan penilaian secara kualitatif oleh tujuh komisioner KPID Sulsel."

Selama setahun kami mengawasi isi siaran dari lembaga penyiaran. Dalam proses itu, kami tetap memberika teguran, peringatan kepada lembaga penyiaran yang melanggar aturan. Bagi yang patuh kita beri apresiasi dengan memberikan penghargaan ," tambah Ketua KPID Sulsel Mattewakkan.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024