"MICE (Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition) akan menjadi primadona ke depan. Potensinya besar dan prospeknya semakin bagus," ujar Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional Kemenpar Nurdiansyah di Kuala Lumpur, Malaysia.
Dia mengatakan Indonesia semakin diminati dunia internasional untuk menggelar kegiatan-kegiatan besar.
"Event Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang serta IMF - World Bank Annual Meeting 2018 di Bali yang baru selesai digelar adalah bukti konkret, ini 'starting point' untuk melompat lebih tinggi," ujarnya.
Sejumlah "sellers" Indonesia yang bergerak di bidang MICE industry seperti hotels, venue, MICE agents, professional organizers, suppliers dan lain-lain yang diboyong oleh Kemenpar ke Kuala Lumpur.
"Sebanyak 32 industri dari 10 provinsi (Jakarta, Banten, Jogjakarta, Jawa Timur, Bali, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh) yang akan dipertemukan dengan lebih dari 75 perusahaan, profesional organizers, asosiasi di Kuala Lumpur dan sekitarnya," katanya.
Dia mengatakan beberapa tujuan dari forum B to B ini adalah mempertemukan secara langsung antara "sellers" dari industri MICE & Event Indonesia dengan Buyers dari jenis yang sama, memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Malaysia khususnya khususnya industri MICE, event dan airlines.
"Selain itu mempromosikan 16 destinasi MICE Indonesia yang telah ditetapkan oleh Kemenpar, menggali sumber-sumber informasi terbaru dari para narasumber yang berkompeten, serta pertukaran informasi dan memperluas relasi bisnis di antara peserta kedua negara," katanya.
Dia mengatakan kegiatan ini sangat bagus karena ke depan akan mampu mendatangkan wisatawan kelas atas dalam jumlah yang banyak sekaligus.
Kemenpar telah menetapkan 16 destinasi MICE di Indonesia yang sudah memenuhi standar internasional untuk menggelar event MICE yang siap jual, yaitu Bali, Jakarta, Surabaya, Medan, Batam, Padang, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Makassar, Manado, Solo, Lombok, Bintan, Palembang, dan Balikpapan.
"Urusan kualitas, tidak perlu khawatir. Berbagai hotel berbintang di Indonesia juga banyak dinobatkan sebagai hotel terbaik di dunia sehingga semakin meyakinkan Indonesia sebagai host yang tepat untuk menyelenggarakan berbagai event berskala internasional," katanya.
Dia mengatakan kegiatan "the 1st MEET@Malaysia" ini akan dikemas dalam format Business Forum seperti dialog interaktif, business matching, dan Seller's Business Presentation.
"Kemenpar sebagai penyelenggara mempercayakan EGO Global Network & Indonesia Professional Organizer Society (IPOS) yang sudah sangat berpengalaman dalam bidang content management untuk menjadikan event ini lebih menarik dan berkualitas bagi para pelaku bisnis kedua negara," katanya.
Narasumber yang didaulat oleh Kemenpar untuk mengisi agenda Business Forum, ujar dia, terdiri dari kalangan professional di bidangnya dari kedua negara, bukan hanya dari industri MICE & Events, namun juga dari industri penerbangan sebagai industri utama yang berperan penting dalam membawa wisatawan mancanegara ke Indonesia.
75 persen lebih wisaman yang masuk ke Indonesia adalah melalui akses udara.
Para narasumber tersebut yaitu Ilham Glend Polyansyah (Executive Director for Jakarta Chapter of IVENDO ¿ Indonesia Event Industry Council), Mohammad Akil Bin Mohammad Yusof (Deputy President of MATTA), Yoke Ping HO (Executive Director of MACEOS - Malaysian Association of Convention & Exhibition Organizers & Suppliers), Fredrik Kasiepo (Country Manager of Garuda Indonesia Kuala Lumpur), Mogan Narayanasamy (Regional Sales Manager Malaysia of Malindo Air).
"Selepas agenda Business Forum dan B to B (Table Top), Kemenpar juga menggelar Gala Dinner & Appreciation Night yang akan dimeriahkan dengan penampilan artis penyanyi Indonesia Vidi Aldiano, yang tentunya menjadikan event ini lebih menarik," katanya.