Mamuju (Antaranews Sulbar) - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat (BPS) sebanyak 170 desa kelurahan memiliki produk unggulan makanan, sementara ?65 desa kelurahan memiliki produk unggulan non-makanan.
Produk unggulan desa di Sulbar ada dua macam, yaitu produk makanan dan produk non-makanan," kata Kepala BPS Provinsj Sulbar, Suntono di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan, ada sebanyak 170 desa dan kelurahan dari 650 desa di Sulbar yang memiliki produk unggulan makanan, sementara? 65 desa dan kelurahan yang hanya memiliki produk unggulan non-makanan.
"31 desa kelurahan lainnya memiliki produk makanan dan non makanan dan lebih jauh lagi, ternyata ada 28 desa dan kelurahan memiliki produk unggulan yang telah diekspor ke luar negeri," ujarnya.
Menurut dia, ?BPS Sulbar akan melakukan pendataan potensi Desa dan Kelurahan, yang akan menyiapkan informasi terkait cakupan wilayah administrasi,
"Pendataan potensi desa Sulbar juga menyajikan berbagai informasi terkait potensi-potensi desa dan kelurahan dan ketersediaan infrastruktur
penunjang berbasis kewilayahan di Indonesia," katanya.
Produk unggulan desa di Sulbar ada dua macam, yaitu produk makanan dan produk non-makanan," kata Kepala BPS Provinsj Sulbar, Suntono di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan, ada sebanyak 170 desa dan kelurahan dari 650 desa di Sulbar yang memiliki produk unggulan makanan, sementara? 65 desa dan kelurahan yang hanya memiliki produk unggulan non-makanan.
"31 desa kelurahan lainnya memiliki produk makanan dan non makanan dan lebih jauh lagi, ternyata ada 28 desa dan kelurahan memiliki produk unggulan yang telah diekspor ke luar negeri," ujarnya.
Menurut dia, ?BPS Sulbar akan melakukan pendataan potensi Desa dan Kelurahan, yang akan menyiapkan informasi terkait cakupan wilayah administrasi,
"Pendataan potensi desa Sulbar juga menyajikan berbagai informasi terkait potensi-potensi desa dan kelurahan dan ketersediaan infrastruktur
penunjang berbasis kewilayahan di Indonesia," katanya.