Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 500 warga negara Indonesia (WNI) dari lintas gereja di bawah naungan Persekutuan Gereja Indonesia di Korea Selatan (PGIK) berkumpul untuk merayakan Natal 2018 bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul.

Beberapa warga Muslim pun tampak hadir memeriahkan acara Natal 2018 di Seoul yang sarat dengan kebhinekaan itu, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis dari KBRI Seoul yang diterima di Jakarta, Kamis.

Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi yang hadir pada perayaan Natal oleh para WNI di Seoul turut mengungkapkan rasa suka cita atas perayaan Natal 2018. Selain itu, Dubes RI bersama para WNI yang ikut perayaan Natal 2018 di KBRI Seoul mendoakan seluruh korban Tsunami di Banten dan Lampung.

Dubes Umar juga mengingatkan agar seluruh masyarakat Indonesia di Korsel selalu memiliki rasa bangga dan optimis terhadap bangsa dan negara Indonesia. "Kita sepatutnya bangga dengan negara kita Indonesia karena lahirnya Indonesia juga adalah berkah bagi seluruh masyarakat dunia. Hanya Indonesia yang pertama kali berani memerdekakan diri dari tirani penjajahan," ujarnya.

Selain itu, tujuan Indonesia  sangatlah mulia, yaitu untuk ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, tambah dia. Suka cita di tengah suhu udara yang dingin di Seoul muncul saat lagu pujian dan tarian dari perwakilan tiap gereja dibawakan.

Lagu-lagu seperti White Chistmas, O Holy Night, Dari Pulau dan Benua serta lagu penutup berjudul We wish You a Merry Chistmas mewakili suka cita dan kemeriahan Natal 2018 umat Kristen Indonesia di Seoul.

Perayaan Natal 2018 sengaja dipusatkan di KBRI Seoul dengan menggandeng PGIK dan Dei Gratia yang membawahi berbagai gereja Indonesia di Korsel, diantaranya Gereja Saejungang, Gereja AIC (Antioch Indonesia Community) Ansan, AIC Incheon dan AIC Suwon, Gereja Oryun, GPDI Hati Elok, Gereja Bethany, gereja Bethel Indonesia. Tercatat lebih dari 20 gereja Indonesia tersebar di seluruh wilayah Korea Selatan.

Berbeda dari tradisi bertukar kado Natal ala budaya Barat, yang paling dinanti saat Natal di Korea Selatan adalah nyanyian Natal. Anak kecil dan remaja biasanya menggelar pesta "Christmas Carol" yang berawal di gereja, dan kemudian berkeliling ke rumah warga untuk diundang makan atau sekadar meminum minuman hangat, seperti pada "trick or treat" saat Halloween.

Seperti halnya di Indonesia, hari Natal di Korea Selatan merupakan hari raya resmi dan dihitung sebagai hari libur umum. Kegiatan kerja dan sekolah pun diliburkan pada hari Natal. Perayaan Natal di Korea Selatan juga diwarnai dengan para idola Korean Pop (K-Pop) yang merilis winter album atau mengeluarkan single lagu Natal.


Pewarta : Yuni Arisandy
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024