Makassar (Antaranews Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah mengajak seluruh pihak yang berkepentingan untuk memajukan dan meningkatkan kunjungan wisatawan khususnya turis mancanegara di daerah itu.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah di Makassar, Jumat, mengatakan telah terjalin penandatangan dengan para pelaku usaha pariwisata di provinsi tersebut.
"Jadi kita butuh sinergitas dan komitmen bersama agar lebih ringan. Di situ kan ada Asita, pengusaha otobus, perhotelan dan sebagainya," katanya.
Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu menjelaskan, jika sinegitas itu bisa berjalan maka dirinya yakin progres percepatan peningkatan pariwisata Sulsel akan semakin melaju.
Dia mengakui terjadi penurunan tingkat kunjungan wisatawan khususnya asing ke ?daerah yang dipimpinnya tersebut.
"Jadi wisatawan memang agak lesu. Untuk itu kita butuh sinergi dan mbangun komunikasi dengan pelaku pariwisata, kita dengar apa yang menjadi masalah mereka," katanya.
Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulawesi Selatan juga mengajak seluruh pemangku kepentingan menyatukan sikap dan komitmen menghadapi 2019 dalam merespons Indonesia sebagai 10 negara yang wajib dikunjungi versi organisasi internasional Lonely Planet.
Ketua DPD Asita Sulsel Didi L Manaba mengatakan sangat bersemangat dan termotivasi oleh penilaian Lonely Planet, organisasi yang dapat dipercaya.
Bagi Asita Sulsel seluruh "stakeholder" (pemangku kepetingan) pariwisata solid bergandengan tangan, menjaga kekompakan karena jika bekerja sama diperkuat dari dalam maka tentu saat keluar juga akan maksimal. "Artinya kita menyamakan persepsi dahulu sebelum menghadapi agenda besar nanti," lanjut dia.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah di Makassar, Jumat, mengatakan telah terjalin penandatangan dengan para pelaku usaha pariwisata di provinsi tersebut.
"Jadi kita butuh sinergitas dan komitmen bersama agar lebih ringan. Di situ kan ada Asita, pengusaha otobus, perhotelan dan sebagainya," katanya.
Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu menjelaskan, jika sinegitas itu bisa berjalan maka dirinya yakin progres percepatan peningkatan pariwisata Sulsel akan semakin melaju.
Dia mengakui terjadi penurunan tingkat kunjungan wisatawan khususnya asing ke ?daerah yang dipimpinnya tersebut.
"Jadi wisatawan memang agak lesu. Untuk itu kita butuh sinergi dan mbangun komunikasi dengan pelaku pariwisata, kita dengar apa yang menjadi masalah mereka," katanya.
Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulawesi Selatan juga mengajak seluruh pemangku kepentingan menyatukan sikap dan komitmen menghadapi 2019 dalam merespons Indonesia sebagai 10 negara yang wajib dikunjungi versi organisasi internasional Lonely Planet.
Ketua DPD Asita Sulsel Didi L Manaba mengatakan sangat bersemangat dan termotivasi oleh penilaian Lonely Planet, organisasi yang dapat dipercaya.
Bagi Asita Sulsel seluruh "stakeholder" (pemangku kepetingan) pariwisata solid bergandengan tangan, menjaga kekompakan karena jika bekerja sama diperkuat dari dalam maka tentu saat keluar juga akan maksimal. "Artinya kita menyamakan persepsi dahulu sebelum menghadapi agenda besar nanti," lanjut dia.