Makassar (Antaranews Sulsel) - Sebagian wilayah Kota Makassar terendam banjir akibat hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan itu dan sekitarnya sejak Senin (21/1) malam hingga Selasa.
"Ada sejumlah titik di wilayah Kota Makassar terendam air, dan sementara ini tim gabungan penanggulangan bencana sudah turun ke lokasi tersebut untuk memberikan bantuan sekaligus siap melakukan evakuasi terhadap warga korban terdampak," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar Taufiek Rahman, Selasa.
Ia menyebutkan beberapa titik fokus perhatian sementara dari BPBD Makassar di antaranya kawasan pemukiman Kodam III Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya. Lokasi ini berbatasan dengan Kabupaten Maros yang berdekatan dengan anak sungai di wilayah itu.
Ia menjelaskan kondisi banjirdi kawasan tersebut, terutama di Lorong Kotipa 16-14, volume genangan air sudah mencapai sekitar 1,3 - 1,5 meter atau setinggi leher orang dewasa. Selain itu juga di Lorong Kotipa 08-13, ketinggian airnya sudah mencapai satu meter atau setinggi dada orang dewasa, sementara di Lorong Kotipa 6-7 ketinggian air mencapai 50-70 centimeter atau setinggi pinggang orang dewasa.
"Akibat hujan yang turun dengan intensitas sedang di Kabupaten Maros dan Kota Makassar, sehingga air terus bertambah sekitar satu centimeter per jam," ujar Taufiek saat memantau di sejumlah lokasi genangan air di Makassar.
Untuk itu, kata dia, BPBD Kota Makassar telah menyiagakan lima unit perahu karet di kawasan Perumahan Kodam III serta empat unit perahu karet di kawasan Perumnas Antang Blok 10 Kecamatan Manggala dan sekitarnya.
Selain di kedua kawasan perumahan yang selalu menjadi langganan banjir setiap musim hujan itu, lanjut dia, Tim BPBD Kota Makassar juga terus melakukan pemantauan di kawasan Perumahan Swada III Jalan Batua Raya.
Taufiek mengatakan saat ini tim gabungan dari BPBD Makassar, SAR Brimob, PMI Kota Makassar, dan Dinsos Kota Makassar sudah turun ke beberapa lokasi tersebut, terutama di kawasan Perumahan Kodam III untuk melakukan proses evakuasi terhadap warga di lokasi itu.
"Beberapa warga sudah mengungsi di rumah kerabatnya yang tidak jauh dari lokasi banjir itu. Kami juga terus memantau perkembangan serta melakukan evakuasi bagi rumah warga yang terendam banjir di kawasan Kodam III," katanya.?
Sementara Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto telah menginstruksikan kepada seluruh camat dan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menjadi perhatian serius terkait kondisi cuaca ekstrem yang melanda Makassar sejak Selasa (22/1) dini hari.
"Pemkot Makassar berupaya meminimalisir resiko bencana yang mungkin terjadi. Kita berharap Makassar selalu berada dalam lindungan-Nya, dan terhindar dari resiko bencana," papar Wali Kota saat kegiatan apel siaga hari ini.
Ia juga mengingatkan warga agar selalu waspada dan memilih berada di rumah jika tidak ada hal penting dan mendesak yang mengharuskan berada di luar rumah.
Berdasarkan data BPBD Kota Makassar memetakan ada empat kecamatan seperti Kecamatan Manggala, Tamalanrea, Biringkanaya dan Panakukang, yang dianggap rawan bencana genangan air akibat cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi yang terjadi sejak akhir tahun 2018 sampai awal 2019.
Di wilayah bagian timur Makassar yang rawan tergenang air, yakni Kecamatan Manggala meliputi Jalan Tamangapa Raya III, Kampung Bontoa RW 05, Romang Tangaya RW 06, Blok 10 dan Kompleks Pemda dan Perumnas Antang.
"Termasuk kawasan Perumnas Antang Blok VIII RW 08, Kompleks IDI di Jalan Laimena RW 02 dan RW 05, serta Jalan Swadaya Mas RW 03," ujar Kasubag Program Data dan Evaluasi BPBD Makassar, Nurhaeni.
Sementara di Kecamatan Biringkanaya seperti di Kelurahan Paccerakkang Kampung BTN Mangga Tiga RW 012, Katimbang RW 015, Nusa Harapan Permai RW 019, dan BTN Kodam III.
Selanjutnya, di Kecamatan Tamalanrea meliputi Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Blok AC, AD, AE, AF, dan Perumahan Bung. Sedangkan di Kecamatan Panakukang yakni Asrama Polisi Panaikang RW 1, RW 2 dan RW 7.
Pantauan di sejumlah jalan protokol seperti sebagian Jalan Andi Pangeran Pettarani, Jalan Hertasning, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Alauddin terlihat genangan air akibat hujan deras mencapai sekitar 30 centimeter, sehingga membuat kondisi arus lalulintas kendaraan melambat hingga macet.
"Ada sejumlah titik di wilayah Kota Makassar terendam air, dan sementara ini tim gabungan penanggulangan bencana sudah turun ke lokasi tersebut untuk memberikan bantuan sekaligus siap melakukan evakuasi terhadap warga korban terdampak," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar Taufiek Rahman, Selasa.
Ia menyebutkan beberapa titik fokus perhatian sementara dari BPBD Makassar di antaranya kawasan pemukiman Kodam III Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya. Lokasi ini berbatasan dengan Kabupaten Maros yang berdekatan dengan anak sungai di wilayah itu.
Ia menjelaskan kondisi banjirdi kawasan tersebut, terutama di Lorong Kotipa 16-14, volume genangan air sudah mencapai sekitar 1,3 - 1,5 meter atau setinggi leher orang dewasa. Selain itu juga di Lorong Kotipa 08-13, ketinggian airnya sudah mencapai satu meter atau setinggi dada orang dewasa, sementara di Lorong Kotipa 6-7 ketinggian air mencapai 50-70 centimeter atau setinggi pinggang orang dewasa.
"Akibat hujan yang turun dengan intensitas sedang di Kabupaten Maros dan Kota Makassar, sehingga air terus bertambah sekitar satu centimeter per jam," ujar Taufiek saat memantau di sejumlah lokasi genangan air di Makassar.
Untuk itu, kata dia, BPBD Kota Makassar telah menyiagakan lima unit perahu karet di kawasan Perumahan Kodam III serta empat unit perahu karet di kawasan Perumnas Antang Blok 10 Kecamatan Manggala dan sekitarnya.
Selain di kedua kawasan perumahan yang selalu menjadi langganan banjir setiap musim hujan itu, lanjut dia, Tim BPBD Kota Makassar juga terus melakukan pemantauan di kawasan Perumahan Swada III Jalan Batua Raya.
Taufiek mengatakan saat ini tim gabungan dari BPBD Makassar, SAR Brimob, PMI Kota Makassar, dan Dinsos Kota Makassar sudah turun ke beberapa lokasi tersebut, terutama di kawasan Perumahan Kodam III untuk melakukan proses evakuasi terhadap warga di lokasi itu.
"Beberapa warga sudah mengungsi di rumah kerabatnya yang tidak jauh dari lokasi banjir itu. Kami juga terus memantau perkembangan serta melakukan evakuasi bagi rumah warga yang terendam banjir di kawasan Kodam III," katanya.?
Sementara Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto telah menginstruksikan kepada seluruh camat dan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menjadi perhatian serius terkait kondisi cuaca ekstrem yang melanda Makassar sejak Selasa (22/1) dini hari.
"Pemkot Makassar berupaya meminimalisir resiko bencana yang mungkin terjadi. Kita berharap Makassar selalu berada dalam lindungan-Nya, dan terhindar dari resiko bencana," papar Wali Kota saat kegiatan apel siaga hari ini.
Ia juga mengingatkan warga agar selalu waspada dan memilih berada di rumah jika tidak ada hal penting dan mendesak yang mengharuskan berada di luar rumah.
Berdasarkan data BPBD Kota Makassar memetakan ada empat kecamatan seperti Kecamatan Manggala, Tamalanrea, Biringkanaya dan Panakukang, yang dianggap rawan bencana genangan air akibat cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi yang terjadi sejak akhir tahun 2018 sampai awal 2019.
Di wilayah bagian timur Makassar yang rawan tergenang air, yakni Kecamatan Manggala meliputi Jalan Tamangapa Raya III, Kampung Bontoa RW 05, Romang Tangaya RW 06, Blok 10 dan Kompleks Pemda dan Perumnas Antang.
"Termasuk kawasan Perumnas Antang Blok VIII RW 08, Kompleks IDI di Jalan Laimena RW 02 dan RW 05, serta Jalan Swadaya Mas RW 03," ujar Kasubag Program Data dan Evaluasi BPBD Makassar, Nurhaeni.
Sementara di Kecamatan Biringkanaya seperti di Kelurahan Paccerakkang Kampung BTN Mangga Tiga RW 012, Katimbang RW 015, Nusa Harapan Permai RW 019, dan BTN Kodam III.
Selanjutnya, di Kecamatan Tamalanrea meliputi Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Blok AC, AD, AE, AF, dan Perumahan Bung. Sedangkan di Kecamatan Panakukang yakni Asrama Polisi Panaikang RW 1, RW 2 dan RW 7.
Pantauan di sejumlah jalan protokol seperti sebagian Jalan Andi Pangeran Pettarani, Jalan Hertasning, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Alauddin terlihat genangan air akibat hujan deras mencapai sekitar 30 centimeter, sehingga membuat kondisi arus lalulintas kendaraan melambat hingga macet.