Makassar (Antaranews Sulsel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan terus fokus melakukan pemantauan dan penanganan dampak cuaca ekstrem yang terjadi selama dua pekan terakhir.

"Fokus penanganan bencana saat ini bukan hanya kebakaran, dampak cuaca ekstrem yang terjadi saat ini mengakibatkan banjir, air pasang atau rob disertai abrasi pantai dan angin puting beliung di beberapa wilayah di Makassar," ungkap Kepala Pelaksana BPBD, Taufiek Rachman di Makassar, Selasa.

Menurutnya, dampak cuaca ekstrem yang melanda wilayah Makassar dan sekitarnya dalam satu bulan ini dengan hujan intensitas, sedang dan lebat selama dua pekan terakhir telah mengakibatkan bencana banjir, abrasi pantai dan terjadi angin puting beliung.

Selain itu, terdata ada lima wilayah kecamatan yang terdampak banjir, seperti di Kecamatan Manggala, Biringkanaya, Tamalanrea, Panakkukang dan Tamalate. "Bencana air pasang atau rob dan abrasi pantai terjadi di wilayah Kelurahan Kodingareng RW 01 sampai 06, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, inilah patut diwaspadai," katanya.

Selanjutnya, bencana angin puting beliung lainnya juga terjadi di dua kecamatan, yaitu Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo dan Kelurahan Tanjung Merdeka, Kecamatan Tamalate. "Dampak dari bencana ini mengakibatkan banyak rumah warga yang rusak, mulai dari rusak ringan hingga rusak parah. Untuk itu kami selalu mengimbau masyarakat tetap waspada akan dampak dari cuaca ekstrem," kata dia.

Berdasarkan perkembangan informasi terbaru BMKG Wilayah IV Makassar, peringatan dini cuaca hari ini di Sulsel, berpotensi hujan sedang-lebat disertai angin kencang di wilayah kabupaten kota yakni Makassar, Gowa, Takalar dan dapat meluas ke wilayah kabupaten Jeneponto.

Kondisi ini diperkirakan dapat terjadi hingga pukul 11:40 WITA. Masyarakat diimbau tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem dan tetap tenang serta tidak panik.

Sebelumnya, BPBD Makassar telah menyerahkan bantuan stimulan kepada warga di jalan Gusung Makmur, Kelurahan Maccini Somabala Kecamatan Tamalate, yang rumahnya terbakar pada Kamis (17/1).

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD, Maharuddin, mengatakan kebakaran yang terjadi menyebabkan tiga rumah warga ludes terbakar. "Kebakaran yang terjadi di kawasan pemukiman padat penduduk tersebut mengakibatkan rumah warga nyaris rata dengan tanah," katanya.

Tim rehabilitasi dan rekonstruksi BPBD bersama pihak kelurahan sebelumnya sudah melakukan proses identifikasi menghitung komponen yang rusak. "BPBD memberikan bantuan rekonstruksi rumah berupa bantuan yang sifatnya stimulan. Bantuan yang diserahkan berupa seng, balok dan paku untuk memperbaiki rumah mereka yang rusak," ujarnya.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024