Mamuju (Antaranews Sulsel) - Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris mengharapkan Forum Koordinasi Daerah Aliran Sungai (Forum DAS) yang telah dibentuk dan dikukuhkan, dapat memperkuat daya dukung dalam menyelamatkan lingkungan, khususnya terhadap masyarakat di daerah itu.

"Forum DAS yang telah dikukuhkan itu memiliki niat untuk memperkuat daya dukung dalam menyelamatkan lingkungan, khususnya terhadap masyarakat di Sulbar," kata Muhammad Idris, di Mamuju, Jumat.

Menurutnya, dalam upaya menyelamatkan alam dibutuhkan peran tiga pelaku utama di dalamnya, yaitu goverment, society dan para ilmuwan serta akademisi.

Namun lanjut Idris, yang terjadi di Indonesia justeru ketiga pelaku utama itu tidak terlalu harmonis.

"Ketiganya ini tidak mungkin berhasil menyelamatkan alam, kalau dipisahkan atau bahkan jalan sendiri-sendiri, itu sudah pasti," tandas Idris.

Untuk itu ia berharap agar Forum DAS yang telah dibentuk tersebut, ketiga pelaku utama yang terlibat di dalamnya dapat bekerjasama, saling menutupi kekurangan demi kepedulian terhadap penyelamatan alam.

Sekprov juga mengajak, agar Forum DAS tersebut dapat diandalkan dan jadi modeling, serta menunjukkan eksistensinya jauh lebih efektif dalam memastikan DAS di Sulbar dapat dijaga dan dikelola dengan baik, yang pada akhirnya, membangun keseimbangan alam yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Sulbar.

"Forum DAS ini sangat luar bisa, sebab kawan-kawan ini sebagai volunteer yang tidak mendapatkan honor dan tunjangan yang rutin, namun memiliki semangat dan kepedulian sangat besar terhadap pengelolaan DAS," papar Idris.

Kepengurusan Forum DAS Sulbar periode 2018?2023 tersebut secara resmi dilantik dan dikukuhkan pada Kamis (7/2) di Hotel D?Maleo and Convention Mamuju.

Pembentukan Forum DAS itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sulbar Nomor 188.4/619/SULBAR/X/2018.

Kepala Dinas Kehutanan Sulbar Fakhruddin pada pengukuhan tersebut menyampaikan, tujuan pembentukan Forum DAS Sulbar, untuk mengantisipasi dan menyikapi maraknya bencana ekologis seperti banjir dan longsor yang terjadi di beberapa daerah.

Disampaikannya, sebagai daerah yang masih berkembang, Sulbar sedang gencar-gencarnya membangun di segala sektor, sehingga sebagai konsekuensi logisnya, adanya butuhkan lahan.

Kawasan hutan Sulbar kata Fakhruddin hingga saat ini masih sebesar 60 persen.

"Saya berharap semua pihak dapat lebih bijaksana dalam mengelola kawasan hutan tersebut, sebagai rasa syukur kepada Tuhan," kata Fakhruddin.

Pewarta : Amirullah
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024