Makassar (ANTARA) - Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Makassar menggandeng Dinas Kelautan dan Perikanan Maros melakukan kegiatan pengawasan mutu hasil perikanan domestik di Pasar Tradisional Batangase dan TPI Labuang, Maros, Sulawesi Selatan.
"Untuk sementara ini yang baru saja kami lakukan pengawasan mutu terpadu baru DKP Maros dan selanjutnya menyusul DKP lainnya," ujar Kepala BKIPM Makassar Sitti Chadijah di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan pengawasan mutu terpadu dengan menggandeng instansi lainnya lingkup kabupaten dan kota sesuai amanat dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
Dalam Inpres tersebut dimana yang berkewajiban untuk meningkatkan dan memperluas pelaksanaan gerakan memasyarakatkan makan ikan pada masyarakat dan mengawasi mutu dan keamanan hasil perikanan.
Gerakan itu dilakukan di semua lingkup kerja ?Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diantaranya adalah BKIPM yang merupakan perpanjangan tangan di daerah-daerah.
"Langkah-langkah strategis yang dilakukan untuk mencapai tujuan dimaksud antara lain melalui optimalisasi ketersediaan ikan sehat dan aman konsumsi sebagai pangan sehat," katanya.
Ijha -- sapaan akrab Sitti Chadijah menerangkan penguatan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan, pengendalian mutu di pasar maupun sentra produksi ikan sehat serta penyediaan sentra kuliner berbasis ikan sehat bagian dari program kementerian memastikan keamanan pangan.
Ditambahkan, target lokasi pengawasan untuk tahun 2019 yaitu di kota Makassar dan kabupaten Maros.
Secara keseluruhan di kota Makassar dan Maros terdapat delapan belas titik pengawasan mutu meliputi pasar tradisional, pasar modern, pelabuhan perikanan dan suplier hasil perikanan.
"Kami bersama-sama tim terpadu dari dinas kabupaten kota dan instansi terkait melakukan pengawasan mutu domestik melalui pengambilan sampel dan pengujian laboratorium serta melaporkan hasilnya ke pusat secara periodik," ucapnya.
"Untuk sementara ini yang baru saja kami lakukan pengawasan mutu terpadu baru DKP Maros dan selanjutnya menyusul DKP lainnya," ujar Kepala BKIPM Makassar Sitti Chadijah di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan pengawasan mutu terpadu dengan menggandeng instansi lainnya lingkup kabupaten dan kota sesuai amanat dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
Dalam Inpres tersebut dimana yang berkewajiban untuk meningkatkan dan memperluas pelaksanaan gerakan memasyarakatkan makan ikan pada masyarakat dan mengawasi mutu dan keamanan hasil perikanan.
Gerakan itu dilakukan di semua lingkup kerja ?Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diantaranya adalah BKIPM yang merupakan perpanjangan tangan di daerah-daerah.
"Langkah-langkah strategis yang dilakukan untuk mencapai tujuan dimaksud antara lain melalui optimalisasi ketersediaan ikan sehat dan aman konsumsi sebagai pangan sehat," katanya.
Ijha -- sapaan akrab Sitti Chadijah menerangkan penguatan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan, pengendalian mutu di pasar maupun sentra produksi ikan sehat serta penyediaan sentra kuliner berbasis ikan sehat bagian dari program kementerian memastikan keamanan pangan.
Ditambahkan, target lokasi pengawasan untuk tahun 2019 yaitu di kota Makassar dan kabupaten Maros.
Secara keseluruhan di kota Makassar dan Maros terdapat delapan belas titik pengawasan mutu meliputi pasar tradisional, pasar modern, pelabuhan perikanan dan suplier hasil perikanan.
"Kami bersama-sama tim terpadu dari dinas kabupaten kota dan instansi terkait melakukan pengawasan mutu domestik melalui pengambilan sampel dan pengujian laboratorium serta melaporkan hasilnya ke pusat secara periodik," ucapnya.