Barru, Sulsel (ANTARA) - Bupati Barru Suardi Saleh memastikan pembangunan rest area atau tempat peristirahatan bagi pengguna jalan akan segera dibangun pada Juni 2019.
Hal ini disampaikan Suardi Saleh saat tim LKBN ANTARA Biro Sulsel bertandang ke Kantor Bupati Barru di Jalan Sultan Hasanuddin, Jumat (4/3).
"Barru ini jalannya bagus, tapi tingkat kecelakaan tinggi. Artinya orang memang perlu mampir istrahat sejenak, sekadar ngopi atau sholat," tandas Suardi.
Rencananya, kata Suardu, ada dua rest area yang akan dibangun, salah satunya berada di Desa Lawallu, Kec Soppeng Riaja. Tempat yang dianggap strategis karena berada di pertengahan Kabupaten Barru.
Tidak hanya itu, lokasi ini juga bakal menawarkan panorama alam, dengan posisi ketika menghadap ke belakang akan menjumpai laut, dan saat melihat ke depan akan menampakkan hamparan persawahan yang asri dan hijau.
Rest area ini bukan hanya berfungsi sebagai tempat istrahat, namun juga tempat wisata bagi siapa saja, hingga mendorong ekonomi masyarakat untuk memasarkan produk-produk lokal.
"Diusahakan ada SPBU juga masuk di situ, agar kebutuhan masyarakat bisa lebih terpenuhi," ungkap Suardi.
Pembangunan Rest Area merupakan bagian dari bantuan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, yang diserahkan langsung Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah pada hari jadi Kabupaten Barru ke 29, 20 Februari lalu.
Pemprov Sulsel mengucurkan bantuan sebesar Rp29,9 miliar untuk dua peruntukan yakni pembangunan rest area sebesar Rp27,5 miliar dan Jalan Takkalasi-Baenange-Lawo sebesar Rp2,4 miliar.
"Alhamdulillah kita menangkap peluang itu, ada program itu lalu saya siapkan tanahnya. Sebelum penyerahan bantuan, kita juga sudah MoU di tempat itu bersama Gubernur NA," jelas Suardi.
Sementara pembangunan jalan, lanjut Suardi, dipastikan akan dibangun dan rampung tahun ini. Pasalnya, anggaran Rp2,4 miliar tersebut hanya mampu membiayai pembangunan jalan beton sepanjang satu kilometer.
Proyek jalan ini menghubungkan Barru dengan Kabupaten Soppeng. Belum pernah tersentuh 10 tahun terakhir sejak ditetapkannya sebagai jalan provinsi, sehingga ini pun menimbulkan kesulitan bagi pemerintah setempat untuk perbaikannya.
"Kesulitannya ketika sudah ditetapkan sebagai jalan provinsi, kabupaten tidak lagi bisa menanganinya. Alhamdulillah bapak Gubernur sudah mengalokasikan pembangunannya. Meski hanya satu kilometer, tetapi beliau berjanji akan menambahnya," ungkap Suardi.
Hal ini disampaikan Suardi Saleh saat tim LKBN ANTARA Biro Sulsel bertandang ke Kantor Bupati Barru di Jalan Sultan Hasanuddin, Jumat (4/3).
"Barru ini jalannya bagus, tapi tingkat kecelakaan tinggi. Artinya orang memang perlu mampir istrahat sejenak, sekadar ngopi atau sholat," tandas Suardi.
Rencananya, kata Suardu, ada dua rest area yang akan dibangun, salah satunya berada di Desa Lawallu, Kec Soppeng Riaja. Tempat yang dianggap strategis karena berada di pertengahan Kabupaten Barru.
Tidak hanya itu, lokasi ini juga bakal menawarkan panorama alam, dengan posisi ketika menghadap ke belakang akan menjumpai laut, dan saat melihat ke depan akan menampakkan hamparan persawahan yang asri dan hijau.
Rest area ini bukan hanya berfungsi sebagai tempat istrahat, namun juga tempat wisata bagi siapa saja, hingga mendorong ekonomi masyarakat untuk memasarkan produk-produk lokal.
"Diusahakan ada SPBU juga masuk di situ, agar kebutuhan masyarakat bisa lebih terpenuhi," ungkap Suardi.
Pembangunan Rest Area merupakan bagian dari bantuan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, yang diserahkan langsung Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah pada hari jadi Kabupaten Barru ke 29, 20 Februari lalu.
Pemprov Sulsel mengucurkan bantuan sebesar Rp29,9 miliar untuk dua peruntukan yakni pembangunan rest area sebesar Rp27,5 miliar dan Jalan Takkalasi-Baenange-Lawo sebesar Rp2,4 miliar.
"Alhamdulillah kita menangkap peluang itu, ada program itu lalu saya siapkan tanahnya. Sebelum penyerahan bantuan, kita juga sudah MoU di tempat itu bersama Gubernur NA," jelas Suardi.
Sementara pembangunan jalan, lanjut Suardi, dipastikan akan dibangun dan rampung tahun ini. Pasalnya, anggaran Rp2,4 miliar tersebut hanya mampu membiayai pembangunan jalan beton sepanjang satu kilometer.
Proyek jalan ini menghubungkan Barru dengan Kabupaten Soppeng. Belum pernah tersentuh 10 tahun terakhir sejak ditetapkannya sebagai jalan provinsi, sehingga ini pun menimbulkan kesulitan bagi pemerintah setempat untuk perbaikannya.
"Kesulitannya ketika sudah ditetapkan sebagai jalan provinsi, kabupaten tidak lagi bisa menanganinya. Alhamdulillah bapak Gubernur sudah mengalokasikan pembangunannya. Meski hanya satu kilometer, tetapi beliau berjanji akan menambahnya," ungkap Suardi.