Makassar (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Irjen Pol Hamidin memerintahkan kepada seluruh jajarannya agar lebih memperketat dan meningkatkan kewaspadaannya dalam mengantisipasi peredaran narkoba khususnya yang melewati jalur darat.

"Sabu yang delapan kilogram ini kan masuk lewat darat. Bandarnya mendistribusikan melalui Palu, Sulawesi Tengah kemudian masuk Makassar, Sulsel," ujar Irjen Pol Hamidin di Makassar, Senin.

Ia mengatakan bawahannya baik di Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sulawesi Selatan maupun Polres dan Polsek terus melakukan pengetatan jalur distribusi narkoba khususnya melalui jalur laut.

Dia mencontohkan, barang kiriman dari luar negeri seperti Malaysia selalu melewati rute Kalimantan menuju Pelabuhan Parepare maupun pelabuhan-pelabuhan kecil lainnya di sekitarnya seperti Barru dan Pinrang.

"Anggota sudah tahu rutenya apalagi koordinasi anggota antarpolda sehingga barang sudah sangat susah masuk. Makanya, para bandar dan pengedar mencoba terus melalui rute-rute baru," katanya.

Sebelumnya, Ditresnarkoba Polda Sulsel kembali berhasil menggagalkan peredaran narkoba jenis sabu sebanyak tujuh kilogram asal Malaysia dan mengamankan pelakunya.

Penangkapan tujuh kilogram narkoba jenis sabu ini adalah bagian dari paket satu kilogram tersebut yang total keseluruhan dari Malaysia sebanyak delapan kilogram.

Kapolda Hamidin menyatakan tujuh kilogram diamankan dari tangan pelaku berinisial HP di Desa Wattang Sawitto, Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap. Tujuh paket sabu disembunyikan oleh pelaku di rumah-rumahan sawah dengan cara menanamnya ke dalam tanah pertanian.

"Barangnya ini di tanam di sekitar rumah-rumahan persawahan. Tujuh kilogram itu bagian dari yang satu kilogram sehingga total yang kami amankan itu delapan kilogram," katanya.

Irjen Hamidin menerangkan dua pelaku dari delapan kilogram yang telah diamankan yakni masing-masing berinisial AR warga Kabupaten Pinrang dan HP warga Kabupaten Sidrap.

Dia menyebut delapan kilogram sabu ini setelah diujikan di laboratorium forensik didapatkan hasil jika sabunya masih sangat murni tanpa oplosan atau campuran.

"Ini sabu kristal yang masih murni dan belum dioplos. Biasanya pelaku itu mengoplos dan mencampurnya dengan tawas untuk mendapatkan keuntungan lebih," sebutnya. (Y008)

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024