Makassar (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Makassar melibatkan sedikitnya 180 tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mengantisipasi tren peningkatan Penyakit Tidak Menular (PTM).

"Ini dianjurkan kepada seluruh masyarakat untuk mencegah perubahan transisi pola penyakit dari kecenderungan penyakit menular ke PTM, yang sampai saat ini menjadi beban ganda ke pemerintahan," jelas Kepala Seksi Promosi Kesehatan (Promkes) Dinas Kesehatan Makassar Namchar pada sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Makassar, Jumat.

Menurut Namchar, ada pola penyakit yang semakin berubah di Indonesia, terlihat dari tiga penyakit paling tinggi tergolong penyakit tidak menular, seperti kanker dan diabetes.

"Hal ini berarti pola hidup masyarakat yang semakin berubah. Karena itu, sosialisasi GERMAS harus terus digencarkan," katanya.

GERMAS merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, sebagai program yang dicetuskan langsung oleh Presiden agar masyarakat memiliki kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.

Bagi Kota Makassar, kata Namchar, dianjurkan tiga fokus utama masyarakat, yakni aktifitas fisik, makan buah dan sayur, serta pemeriksaan secara rutin dengan minimal sekali enam bulan di berbagai sarana pelayanan kesehatan.

"Kami tadi sempatkan senam peregangan juga. Kita ingin program GERMAS ini menyeluruh ke masyarakat. Sekarang kita fokuskan untuk beberapa wilayah yang belum tersentuh GERMAS seperti Kecamatan Mariso dan Wajo," ungkapnya.

Hadir Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, drg Ita Isdiana Anwar yang menyampaikan, siklus program kesehatan keluarga dimulai dari tokoh agama dan masyarakat, ditunjang dengan kader posyandu sebagai ujung tombak dalam perbaikan status kesehatan masyarakat yang mengetahui ilmunya sekaligus mendalami perannya.

"Seorang kader harus tahu bagaimana posisinya. Semisal Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), kader harus bisa mengerti dan menjadi contoh bagi masyarakat lainnya," ungkapnya.
 

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024