Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menyebut penambahan 10.000 kuota haji diprioritaskan sebanyak 25 persen di antaranya bagi lansia (lanjut usia) dan 25 persen lainnya bagi para pendamping lansia.

“Dua puluh lima persen adalah kuota yang didapat di setiap provinsi harus diprioritaskan untuk lansia lalu 25 persen berikutnya untuk pendamping lansia,” kata Menag Lukman Hakim Saifuddin dalam acara Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Arab Saudi Tahun 1440H/2019M di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Selasa malam.

Menag menambahkan sebanyak 5.000 kuota tambahan sisanya akan diperuntukkan bagi mereka yang berada pada antrean masa tunggu di provinsinya masing-masing.

Ia mengatakan dalam waktu sesegera mungkin setidaknya satu hingga dua hari ke depan pihaknya akan segera mengumumkan distribusi pembagian kuota tambahan 10.000 tersebut.

“Itu berdasarkan pendekatan proporsionalitas dimana setiap kuota provinsi itu akan mendapatkan jatah yang sesuai kuota masing-masing,” katanya.

Menag mengakui musim haji tahun ini menjadi semakin kompleks tantangannya setelah ada kuota tambahan tersebut.

“Tentu tantangan itu tidak sederhana. Karena 10.000 itu jumlahnya cukup besar, apalagi penambahan kuota, saya ingatkan kepada petugas karena memang tantangannya tidak sederhana, oleh karenanya saya mengajak kepada seluruh petugas untuk memaknai penambahan ini bukanlah kendala, beban tetapi penambahan ladang amal bagi kita semua sehingga kita semakin besar, semakin luas semakin banyak, memberikan pelayanan kepada tamu Allah di rumah-Nya di waktu-waktu yang sangat istimewa,” kata Menag.

Pada kesempatan itu sebanyak 1.108 petugas haji untuk berbagai bidang tugas mengikuti pembekalan yang akan dilakukan hingga 10 hari ke depan.

Menag juga mengatakan dibutuhkan kerja dan upaya yang keras untuk menyiapkan akomodasi dan transportasi bagi 10.000 kuota tambahan haji.

“Kita harus sedikit bekerja keras untuk tambahan yang 10.000 ini,” kata Menag Lukman Hakim Saifuddin dalam acara Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Arab Saudi Tahun 1440H/2019M di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Selasa malam.

Ia mengakui bahwa penambahan kuota haji hingga 10.000 kursi itu memang mendatangkan implikasi yang tidak sederhana.

Lukman menambahkan sebenarnya sampai saat ini persiapan akomodasi dan transportasi untuk tahun ini jika tanpa ada tambahan kuota telah 100 persen siap.

“Seluruhnya sudah 100 persen untuk yang kuota 204.000 akomodasi di Mekah, di Madinah itu sebenarnya sudah selesai,” katanya.

Tidak hanya itu, kata dia, penambahan kuota tersebut juga berimplikasi pada penambahan jumlah petugas kloter yang diperlukan lebih banyak.

“Penambahan 10.000 itu berimplikasi pada penambahan petugas kloter, karena kloter juga bertambah 25-30 kloter setiap kloter ada 5 petugas seorang ketua, tim pembimbing ibadah haji, dan 3 paramedik (satu dokter dan dua perawat). Jadi kalo satu kloter ada lima petugas yang menyertai jamaah di kloter masing-masing maka penambahan 10.000 adalah 25-30 kloter dikalikan lima itulah penambahan petugas kloter kita,” katanya.

Ia berpesan kepada seluruh petugas haji tahun ini untuk menjadikan tantangan penambahan kuota yang cukup besar itu sebagai ladang amal untuk melindungi, melayani, dan membina jamaah haji.

“Saya mengajak kepada seluruh petugas untuk memaknai penambahan ini bukanlah kendala, beban tetapi penambahan ladang amal bagi kita semua,” katanya.

Pewarta : Hanni Sofia
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024