Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas Perdagangan Makassar Nielma Palamba menyatakan ketersediaan daging di Rumah Potong Hewan (RPH) Makassar harus tetap terjaga untuk menekan terjadinya inflasi di kota ini seiring dengan tingginya konsumsi masyarakat.

"Terjadi kenaikan harga dan sudah melampaui harga Rp100 ribu. Ini memberatkan, tetapi kondisi ini tidak akan berlangsung lama," ujar Nielma Palamba di Makassar, Kamis.

Ia mengatakan naiknya harga daging di Makassar dipengaruhi oleh meningkatnya konsumsi masyarakat serta adanya psikologi pasar yang kemudian mengubah harga daging seperti biasanya.

Walaupun dirinya mengakui tingkat konsumsi daging cukup tinggi di bulan Ramadhan ini, namun dia berharap kepada pengelola RPH Tamangapa Makassar agar menjaga stok tersebut.

"Biasanya juga psikologi pasar, kalau kebutuhan naik sedikit harganya juga ikut naik. Yang seperti ini tidak akan lama hanya temporal saja, tetapi kami tetap pantau," katanya.

Mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Makassar ini mengungkapkan bahwa harga daging yang kini mencapai Rp110 ribu per kilogramnya sangatlah memberatkan masyarakat Kota Makassar.

Namun ia enggan menyalahkan para pedagang yang kadang seenaknya menaikkan harga, menurutnya hal ini juga tidak terlepas dari tingkat kebutuhan yang lebih tinggi ketimbang ketersedian bahan dalam hal ini daging.

"Tadi setelah mendampingi bapak wali kota, kami juga turut melihat langsung ketersediaan stok daging karena ini juga merupakan salah satu faktor terjadi inflasi kenaikan harga daging di pasaran," terangnya.

Selain itu, dia juga mengaku jika dalam sepekan pihaknya selalu memantau pergerakan harga kebutuhan pokok di Makassar dan melaporkannya kepada ketua TPID Makassar.

"Senin dan Kamis kita selalu turun ke pasar selain mengawasi harga bahan pokok, kehadiran kami juga untuk memberikan semacam shock terapi kepada pedagang yang nekad sesuka hati menentukan harga jauh dari normalnya hanya untuk meraup keuntungan lebih," ucapnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024