Mamuju (ANTARA) - Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas I Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, menyerahkan sertifikasi pas kecil kepada sejumlah nelayan di daerah itu.

Penyerahan sertifikasi pas kecil itu diberikan secara simbolis Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris kepada sejumlah nelayan, di Pelabuhan Mamuju, Kamis.

Selain nelayan, sertifikasi pas kecil itu juga diberikan kepada motoris perahu penyeberangan dari Mamuju ke Pulau Karampuang.

Para motoris perahu penyeberangan tradisional itu juga diberi kelengkapan keselamatan pelayaran, yakni life buoys atau pelampung penolong dan life jackets atau jaket penolong.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas I Mamuju Jondra Juis mengatakan, sertifikasi pas kecil itu diberikan kepada kapal 32 nelayan dan 19 perahu penyeberangan tradisional.

Pemberian sertifikasi pas kecil dan alat keselamatan pelayaran itu, ujarnya karena selama ini terjadi ketidakteraturan perahu penyeberangan Mamuju-Pulau Karampuang.

"Selama ini yang kita lihat penyeberangan dari Mamuju ke Pulau Karampuang tidak bisa ditertibkan dengan baik," kata Jondra Juis.

Pihaknya bersama Dinas Perhubungan Provinsi Sulbar dan Dishub Kabupaten Mamuju kemudian melakukan pendekatan agar masyarakat bisa menikmati pelayaran yang aman dan nyaman.

Ia mengatakan, sejak April 2019 pihaknya telah melakukan pengukuran terhadap 32 perahu nelayan dan 19 perahu penyeberangan tradisional.

"Dari hasil pengukuran itu kami sudah menyiapkan sertifikasi pas kecil yang diserahkan secara simbolis hari ini. Begitupun dengan alat keselamatan pelayaran, yakni life buoys atau pelampung penolong dan life jackets atau jaket penolong," tuturnya.

"Pemberian sertifikasi pas kecil dan alat keselamatan pelayaran itu diberikan secara gratis atas kerjasama kami bersama dinas perhubungan provinsi dan kabupaten serta pihak Jasa Raharja," terang Jondra Juis.

Sementara, Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang dibangun antara dinas perhubungan provinsi dan kabupaten bersama Kantor UPP Mamuju.

Apalagi kerja sama yang dibangun itu menurut dia, terkait keamanan dan keselamatan pelayaran yang selama ini dinilai masih kerap diabaikan.

"Faktor keamanan transportasi, bukan hanya darat dan laut, tetapi juga udara, masih kerap dianggap hal sepele. Jadi, melalui kerja sama yang dibangun ini, saya harapkan tidak hanya berhenti di pelabuhan Mamuju tetapi di seluruh pelabuhan rakyat yang ada di Sulbar," ujar Muhammad Idris.

Menurut dia, keamanan pelayaran, khususnya kapal-kapal tradisional masih sering dianggap hal yang sepele.

Apalagi lanjutnya, selama ini keamanan pelayaran penyeberangan dari Mamuju ke Pulau Karampuang yang hanya ditempuh sekitar 10 menit, sangat diabaikan.

"Tentu, melalui pemberian sertifikasi pas kecil dan alat keselamatan pelayaran bagi perahu tradisional sebagai langkah positif yang berdampak luar, termasuk terkait kunjungan wisatawan ke Sulbar," kata Muhammad Idris.

Ia mengatakan, kolaborasi antara Pemprov Sulbar dan juga UPP Kelas I Mamuju dalam membangun keselamatan pelayaran termasuk juga para nelayan menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pengelolaan keamanan pelayaran tidak dikelola amatiran tetapi secara terorganisasi dengan baik yang didukung fasilitas.

"Bantuan sertifikasi dan standarisasi itu menunjukkan bahwa tidak ada satu pun angkutan umum yang tidak memperhatikan keamanan dan itu muncul melalui adanya standarisasi yang dilakukan unit kerja pemerintah," jelas Muhammad Idris. Salah seorang motoris perahu penyeberangan tradisional Mardiansyah menunjukkan sertifikasi pas kecil di Pelabuhan Mamuju, Kamis (13/6). (ANTARA/Amirullah)

Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024