Makassar (ANTARA) - Delegasi Uni Eropa (UE) melakukan kunjungan ke Universitas Hasanuddin Makassar, Jumat, dalam rangka mensosialisasikan eksistensi, daya tarik, serta peluang kerja sama khusus Uni Eropa.
Kunjungan ini juga untuk mengetahui persepsi mahasiswa Universitas Hasanuddin terkait Uni Eropa.
Kedatangan delegasi Uni Eropa ini diterima langsung oleh Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, PhD didampingi Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan, Prof dr Nasrum Masi PhD, serta beberapa guru besar Universitas Hasanuddin.
“Kami mengucapkan selamat datang ke Universitas Hasanuddin. Kehadiran Delegasi Uni Eropa ini memiliki makna besar bagi kami, karena belum pernah ada empat duta besar negara sahabat yang sekaligus berkunjung pada waktu bersamaan,” kata Pro Jamaluddin dalam pengantarnya di Makasar, Sulawesi Selatan, Jumat.
Adapun delegasi Uni Eropa yang hadir yakni Charles-Michel Geurts (mewakili Kantor Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darusallam), Beata Stoczynska (Duta Besar Polandia), Olivia Leslie (Duta Besar Irlandia), Jari Sinkari (Duta Besar Finlandia), Ferdinand Lahnstein dari perwakilan negara Belanda.
Selanjutnya David Van Lierde (Konsul Perwakilan Belgia), Soeren Bindesboell (Perwakilan Negara Denmark), Charles Henri Brosseau (Perwakilan Negara Portugal), Mariana Oom (Perwakilan Negara Portugal), dan terakhir yakni Giandomenico Milano yang merupakan perwakilan negara Italia.
Prof Jamaluddin Jompa berharap kehadiran delegasi ini bisa memberikan informasi terkait peluang kerja sama bilateral antar negara, terutama peluang yang dapat dimanfaatkan Universitas Hasanuddin. Lebih khusus lagi, kerja sama yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa, dosen, para peneliti, serta pemerintah daerah.
"Tentu kami berharap dengan kedatangan delegasi ini, kita bisa mendapat peluang informasi kerja sama bilateral. Ini juga bagian dari pemasaran Universitas Hasanuddin, agar kampus kami semakin eksis di mata dunia, dan bisa diperhitungkan juga keberadaannya,"ujarnya.
Perwakilan Uni Eropa menyatakan keterkejutannya ketika hadir di Universitas Hasanuddin, sebab kampus ini jauh berbeda dari apa yang dibayangkan.
“Kami awalnya menyangka bahwa ini kampus seperti kebanyakan kampus di Indonesia. Ternyata, kampus ini sangat besar, yang memiliki potensi luar biasa,” kata Charles-Michel Geurts mewakili delegasi dalam sambutannya.
Sembilan delegasi melakukan diskusi dua arah kepada 200 peserta yang hadir. Diskusi ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa terkait potensi di setiap negara. Begitu pun sebaliknya, mahasiswa mendapat pengetahuan lebih terkait negara negara tersebut.
Kunjungan ini juga untuk mengetahui persepsi mahasiswa Universitas Hasanuddin terkait Uni Eropa.
Kedatangan delegasi Uni Eropa ini diterima langsung oleh Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, PhD didampingi Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan, Prof dr Nasrum Masi PhD, serta beberapa guru besar Universitas Hasanuddin.
“Kami mengucapkan selamat datang ke Universitas Hasanuddin. Kehadiran Delegasi Uni Eropa ini memiliki makna besar bagi kami, karena belum pernah ada empat duta besar negara sahabat yang sekaligus berkunjung pada waktu bersamaan,” kata Pro Jamaluddin dalam pengantarnya di Makasar, Sulawesi Selatan, Jumat.
Adapun delegasi Uni Eropa yang hadir yakni Charles-Michel Geurts (mewakili Kantor Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darusallam), Beata Stoczynska (Duta Besar Polandia), Olivia Leslie (Duta Besar Irlandia), Jari Sinkari (Duta Besar Finlandia), Ferdinand Lahnstein dari perwakilan negara Belanda.
Selanjutnya David Van Lierde (Konsul Perwakilan Belgia), Soeren Bindesboell (Perwakilan Negara Denmark), Charles Henri Brosseau (Perwakilan Negara Portugal), Mariana Oom (Perwakilan Negara Portugal), dan terakhir yakni Giandomenico Milano yang merupakan perwakilan negara Italia.
Prof Jamaluddin Jompa berharap kehadiran delegasi ini bisa memberikan informasi terkait peluang kerja sama bilateral antar negara, terutama peluang yang dapat dimanfaatkan Universitas Hasanuddin. Lebih khusus lagi, kerja sama yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa, dosen, para peneliti, serta pemerintah daerah.
"Tentu kami berharap dengan kedatangan delegasi ini, kita bisa mendapat peluang informasi kerja sama bilateral. Ini juga bagian dari pemasaran Universitas Hasanuddin, agar kampus kami semakin eksis di mata dunia, dan bisa diperhitungkan juga keberadaannya,"ujarnya.
Perwakilan Uni Eropa menyatakan keterkejutannya ketika hadir di Universitas Hasanuddin, sebab kampus ini jauh berbeda dari apa yang dibayangkan.
“Kami awalnya menyangka bahwa ini kampus seperti kebanyakan kampus di Indonesia. Ternyata, kampus ini sangat besar, yang memiliki potensi luar biasa,” kata Charles-Michel Geurts mewakili delegasi dalam sambutannya.
Sembilan delegasi melakukan diskusi dua arah kepada 200 peserta yang hadir. Diskusi ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa terkait potensi di setiap negara. Begitu pun sebaliknya, mahasiswa mendapat pengetahuan lebih terkait negara negara tersebut.