Makassar (ANTARA) - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Makassar mencatat realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak reklame pada semester I 2019 mencapai Rp21,3 miliar.
"Untuk semester satu tahun 2019 ini berdasarkan pendataan, realisasinya sudah Rp21 miliar lebih," ujar Kepala Sub Bidang Pajak Parkir dan Reklame, Bapenda Makassar Adiyanto Said di Makassar, Senin.
Ia mengatakan pencapaian melalui sektor pajak reklame itu secara persentase sebesar 42,7 persen atau hampir mencapai setengah dari targetnya.
Ariyanto menyatakan jika pencapaian tahun ini jauh lebih baik dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya Rp16,9 miliar lebih atau hampir Rp17 miliar. Jika membandingkan dengan semester I-2019, Bapenda sudah surplus Rp4,4 miliar.
"Kalau perbandingan periode yang sama dengan tahun lalu, periode sekarang jauh lebih bagus. Kita telah surplus Rp4,4 miliar lebih dari tahun sebelumnya," katanya.
Dia menyebutkan target PAD Makassar pada sektor pajak reklame ini sebesar Rp50 miliar, sehingga pihaknya masih harus bekerja keras untuk bisa memenuhi target tersebut.
"Kami optimistis target bisa tercapai, apalagi masih ada waktu satu semester lagi. Kalau pengalaman tahun-tahun sebelumnya di akhir tahun itu selalu lebih sibuk," katanya.
"Untuk semester satu tahun 2019 ini berdasarkan pendataan, realisasinya sudah Rp21 miliar lebih," ujar Kepala Sub Bidang Pajak Parkir dan Reklame, Bapenda Makassar Adiyanto Said di Makassar, Senin.
Ia mengatakan pencapaian melalui sektor pajak reklame itu secara persentase sebesar 42,7 persen atau hampir mencapai setengah dari targetnya.
Ariyanto menyatakan jika pencapaian tahun ini jauh lebih baik dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya Rp16,9 miliar lebih atau hampir Rp17 miliar. Jika membandingkan dengan semester I-2019, Bapenda sudah surplus Rp4,4 miliar.
"Kalau perbandingan periode yang sama dengan tahun lalu, periode sekarang jauh lebih bagus. Kita telah surplus Rp4,4 miliar lebih dari tahun sebelumnya," katanya.
Dia menyebutkan target PAD Makassar pada sektor pajak reklame ini sebesar Rp50 miliar, sehingga pihaknya masih harus bekerja keras untuk bisa memenuhi target tersebut.
"Kami optimistis target bisa tercapai, apalagi masih ada waktu satu semester lagi. Kalau pengalaman tahun-tahun sebelumnya di akhir tahun itu selalu lebih sibuk," katanya.