Mamuju (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat membina sejumlah  kantin sekolah di wilayah kerjanya dari bahan tambahan pangan yang berbahaya.

"Keamanan pangan merupakan hal yang harus selalu diperhatikan dan diawasi penanganannya, baik itu di rumah tangga, di pasar maupun di sekolah," kata
Kepala Seksi Kefarmasian dan Alkes, dr Asra Nur di Mamuju, Jumat (26/7).

Ia mengatakan, keamanan pangan memiliki kedudukan yang sangat penting bagi masyarakat pada umumnya dan siswa siswi di sekolah pada khususnya.

"Sekarang ini banyak kasus yang terjadi di sekitar kita yang berasal dari kurangnya kepedulian dan pengetahuan mengenai pentingnya makanan yang aman," katanya.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar melalui Seksi Kefarmasian dan Alkes, mengadakan kegiatan pembinaan jejaring keamanan pangan dari bahan tambahan pangan yang berbahaya di beberapa sekolah di wilayah Kabupaten Mamuju.

"Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan dan menyegarkan kembali pengetahuan tentang bahan tambahan makanan yang aman terhadap jajanan sehat anak sekolah," katanya.

Selain itu, untuk mengetahui poin kritis yang harus dilakukan dalam melakukan pembinaan kantin sekolah sehingga bisa memberikan solusi bila ada permasalahan di kantin sekolah.

Ia berharap, setelah pembinaan ini ke depannya kantin sekolah akan lebih baik, menjadi sehat, makanannya juga aman dan hygienis untuk dikonsumsi oleh siswa siswi di sekolah.

"Juga diharapkan tidak ada lagi makanan di sekolah yang menggunakan bahan tambahan pangan yang berbahaya, sehingga yang mengonsumsi makanan itu menjadi sehat, sehingga dengan itu tentu akan mendukung kelancaran proses belajar mengajar untuk lebih baik," katanya.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024