Makassar (ANTARA) - BUMN hadir untuk negeri melalui Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) kembali digelar dengan melibatkan para siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Indonesia.

Seperti di Provinsi Sulawesi Selatan, dari 27 siswa yang akan mengikuti kegiatan tahunan tersebut, tiga di antaranya merupakan ABK berprestasi dan tergolong keluarga kurang mampu.

"Kita ambil sesuai database siswa ABK berprestasi di urutan 1-3 Sulsel. Tetapi tentu dengan kategori ABK tertentu, seperti anak autis tidak bisa dipilih karena mereka perlu pengawasan ketat," kata Guru pendamping SMN kategori ABK Sulsel, Muh Nur di Makassar, Jumat.

Oleh karena itu, ketiga siswa yang akan mengikuti SMN 2019 dari kelompok ABK merupakan penyandang tuna rungu yang dinilai memiliki kemampuan fisik prima mengikuti beberapa agenda kegiatan selama kegiatan.

Adapun ketiga siswa ABK tersebut yakni dua siswa dari Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Makassar, Muh Farhan AR bersama Dhova Briand serta seorang lainnya ialah Riski Inriani Ramli dari SLB Minasa Baji Maros. Semuanya duduk di bangku kelas II setingkat SMA

Muh Nur mengemukakan ketiganya memiliki potensi besar dan prestasi pada tingkat kabupaten dan provinsi meski memang belum mengukir prestasi di tingkat nasional.

"Ketiga siswa berprestasi tetapi bukan prestasi akademik. Karena pasti kemampuannya tidak akan sama dengan siswa reguler. Mereka punya kemampuan dalam bidang seni dan olahraga atau ekstrakurikuler lainnya," papar guru fisioterapi tersebut.

Baca juga: 27 siswa terbaik Sulsel ikuti program SMN 2019

Seperti Muh Farhan AR, dia juara lomba lari 100 meter dan pernah meraih juara 1 pantomim tingkat Kota Makassar. Sementara Deva diakui jago desain grafis, begitu pula dengan Riski yang diketahui mahir melukis.

"Mereka juga ikut pada puncak Hari Anak Nasional (HAN) di Lapangan Karebosi lalu. Anak difabel tuna rungu, sangat berbeda dengan penyandang ABK lainnya. Mereka karena tidak mendengar maka kompensasi energinya adalah pada fisik mereka," papar Muh Nur.

Tiga ABK ini akan berangkat bersama 24 siswa terbaik dari 24 kabupaten se Sulawesi Selatan ke Papua yang rencananya akan diawali dengan pembekalan pada 14 Agustus di Makassar nanti.

Sementara itu, Staf CSR PT Semen Indonesia, Fachruddin mengemukakan Provinsi Papua juga akan mengikutsertakan tiga siswa difabel. Hal tersebut sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) yang telah ditetapkan Kementrian BUMN.

"Peserta SMN Papua berjumlah 32 siswa, terdiri dari 26 siswa SMA/SMK, tiga siswa difabel dan pendamping dua guru teladan serta seorang dari Disdik setempat," katanya.

Pada pelaksanaannya, program nasional ini akan menghantarkan masing-masing siswa mengenal nusantara yang terpilih menuju daerah tujuan pada tanggal 15-22 Agustus. Semua akan memperoleh pembekalan sebelum berangkat.

Baca juga: Siswa Mengenal Nusantara tukarkan pelajar Papua dengan Sulsel 2019

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024