Malili (ANTARA) - Bupati Luwu Timur HM Thorig Husler mengatakan ibadah haji dan kurban mengajarkan semua umat Islam untuk menolak segala bentuk egoisme dan keserakahan.

"Berkurban berarti manusia menyadari bahwa segala yang dimiliki ini merupakan anugerah dari Allah SWT," kata bupati pada pelaksaan salat Idul Adha 1440 Hijriah bersama Wakil Bupati Lutim Irwan Bachri Syam, Ketua DPRD Lutim H Amran Syam, Sekda Lutim H Bahri Suli dan sejumlah  Kepala OPD Lingkup Pemkab Luwu Timur di Masjid Agung Malili, Lutim, Sulawesi Selatan, Minggu.

Namun, yang paling prinsip dan mendasar dari pelaksanan ibadah itu, harus dilandasi dengan spirit keikhlasan sebab keikhlasan merupakan salah satu kunci untuk memperoleh ridha Allah dengan menjalankan apa yang menjadi perintah-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya.

Selain itu kata Bupati, jika kita melaksanakan ibadah tanpa didasari oleh keikhlasan maka niscaya yang kita lakukan akan menjadi sebuah kesia-siaan belaka.

"Menjaga kebersihan jiwa itu tidak mudah. ada banyak godaan dan rintangan yang selalu mengganggu niat kita untuk berbuat kebaikan. oleh karena itu sudah selayaknya kita selalu berusaha memperbaharui iman dan menghidupkan fitrah suci kita melalui ibadah," jelasnya.

Bertindak sebagai khatib pada kesempatan ini adalah dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Muhammad Nur Taufik.

Pada perayaan hari raya Idul Adha ini,  jumlah hewan kurban yang disembelih di Masjid Agung Malili mencapai 147 ekor sapi dan 13 kambing. Bupati dan Wakil Bupati serta Kapolres Luwu Timur menyumbang masing-masing 3 ekor sapi.

Setelah pelaksanaan salat Ied,  Bupati dan Wakil Bupati, Ketua DPRD serta Sekda Lutim menggelar open house di kediaman masing-masing.

Pewarta : -
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024