Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menjaring penderita penyakit Tuberclosis (TBC) dalam rangka pencegahan penyebaran penyakit menular itu di daerah setempat.
"Dinkes Sulbar menjaring penderita yang salah tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam penanggulangan penyakit Tuberkulosis," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar Dr Indahwati Nursyamsi di Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan pemerintah melalui Seksi Pengendalian Penyakit Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melakukan suatu pelatihan dengan peserta berbagai kalangan terkait, mendukung kegiatan itu.
Dalam kegiatan tersebut dilibatkan petugas Dinas Kesehatan Sulbar, Dinas Kesehatan kabupaten, kader dan PMO 10 orang, serta peserta yang melakukan "ketok pintu" TBC tiga orang dari setiap desa.
Dia menjelaskan kegiatan itu juga untuk menyebarluaskan informasi tentang penyakit TBC kepada masyarakat, menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan penanggulangan TBC, meningkatkan angka penemuan penderita TBC menuju eliminasi TBC pada 2030..
"Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam mendukung program pengendalian TBC dan sebagai upaya untuk menapis penderita TBC serta penyebarluasan informasi TBC kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terkait dengan pencegahan penularan TBC yang dimulai dari diri sendiri dan keluarga," kata dia.
"Dinkes Sulbar menjaring penderita yang salah tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam penanggulangan penyakit Tuberkulosis," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar Dr Indahwati Nursyamsi di Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan pemerintah melalui Seksi Pengendalian Penyakit Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melakukan suatu pelatihan dengan peserta berbagai kalangan terkait, mendukung kegiatan itu.
Dalam kegiatan tersebut dilibatkan petugas Dinas Kesehatan Sulbar, Dinas Kesehatan kabupaten, kader dan PMO 10 orang, serta peserta yang melakukan "ketok pintu" TBC tiga orang dari setiap desa.
Dia menjelaskan kegiatan itu juga untuk menyebarluaskan informasi tentang penyakit TBC kepada masyarakat, menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan penanggulangan TBC, meningkatkan angka penemuan penderita TBC menuju eliminasi TBC pada 2030..
"Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam mendukung program pengendalian TBC dan sebagai upaya untuk menapis penderita TBC serta penyebarluasan informasi TBC kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terkait dengan pencegahan penularan TBC yang dimulai dari diri sendiri dan keluarga," kata dia.