Makassar (ANTARA News) - Polwiltabes Kota Makassar melakukan tes urine secara mendadak kepada 225 personel usai melakukan apel pagi di aula Mapolwiltabes Makassar, Selasa.
Kapolwiltabes Makassar, Kombes Pol. Chairul Anwar mengatakan, tes tersebut dilakukan secara mendadak, agar personel tidak mengetahui jika mereka akan menjalani pengambilan sampel air seni.
"Kami melakukan pengambilan sampel setelah apel pada pukul 08.00 Wita. Sehingga, mereka yang hadir apel langsung kami ambil sampel air seninya," ujarnya.
Mereka yang terbukti menggunakan narkotika, sambung Kapolwil, akan diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. "Tidak ada toleransi jika anggota terbukti menggunakan narkotika," ungkapnya
Dia mengaku, kegiatan itu akan rutin dilakukan setiap saat dengan pemeriksaan dilakukan bersama dengan Badan Narkotika Kota (BNK) Makassar.
Pengambilan sampel air seni yang dijaga ketat personel Provost Polwil Makassar dilakukan di seluruh satuan seperti lalulintas, reskrim, intelkam, P3D dan samapta.
Laporan Polwil menyebutkan dari total 800 personel hanya 225 personel yang dilaporkan menjalani pemeriksaan urine dan sebanyak 500 orang diantaranya tidak hadir. (T.KR-HK/F003)
Kapolwiltabes Makassar, Kombes Pol. Chairul Anwar mengatakan, tes tersebut dilakukan secara mendadak, agar personel tidak mengetahui jika mereka akan menjalani pengambilan sampel air seni.
"Kami melakukan pengambilan sampel setelah apel pada pukul 08.00 Wita. Sehingga, mereka yang hadir apel langsung kami ambil sampel air seninya," ujarnya.
Mereka yang terbukti menggunakan narkotika, sambung Kapolwil, akan diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. "Tidak ada toleransi jika anggota terbukti menggunakan narkotika," ungkapnya
Dia mengaku, kegiatan itu akan rutin dilakukan setiap saat dengan pemeriksaan dilakukan bersama dengan Badan Narkotika Kota (BNK) Makassar.
Pengambilan sampel air seni yang dijaga ketat personel Provost Polwil Makassar dilakukan di seluruh satuan seperti lalulintas, reskrim, intelkam, P3D dan samapta.
Laporan Polwil menyebutkan dari total 800 personel hanya 225 personel yang dilaporkan menjalani pemeriksaan urine dan sebanyak 500 orang diantaranya tidak hadir. (T.KR-HK/F003)