Palembang (ANTARA) - Personel Polda Sumatera Selatan telah maksimal membantu penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang pada puncak kemarau September 2019 ini sulit dikendalikan karena terjadi kebakaran di area yang cukup luas.

"Anggota bersama Satgas Gabungan Siaga Darurat Bencana Asap Sumsel siang malam di lokasi, untuk mengatasi kabut asap dampak karhutla anggota diperintahkan berperan lebih maksimal melakukan upaya penanggulangan," kata Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan, di Palembang, Selasa.

Kabut asap dampak karhutla yang akhir-akhir ini mulai mengganggu kesehatan, kegiatan belajar di sekolah, dan aktivitas masyarakat lainnya menjadi perhatian pihaknya untuk segera diatasi.

Selain mengerahkan anggota secara maksimal untuk mangatasi masalah tersebut, pihaknya juga berupaya memfasilitasi shalat istisqo atau shalat minta hujan.

Pada puncak kemarau September ini mulai banyak kawasan hutan dan lahan gambut yang terbakar, dengan shalat istisqo diharapkan hari tanpa hujan segera berakhir.

Selain membantu operasi darat melakukan pencegahan dan pemadaman kawasan hutan dan lahan gambut yang terbakar, pihaknya juga berupaya menegakkan hukum terhadap siapapun yang terbukti melakukan pembakaran yang berpotensi mengakibatkan bencana kabut asap pada musim kemarau 2019 ini, ujar Wakapolda.

Sementara sebelumnya Komandan Korem 044 Gapo, Kolonel (Arh) Sonny Septiono mengatakan masalah karhutla akhir-akhir ini semakin banyak terjadi, sehingga pihaknya bersama anggota Satgas Siaga Darurat Bencana Asap berupaya melakukan berbagai kegiatan penanggulangan.

Kegiatan penanggulangan karhutla yang dilakukan Satgas Gabungan Siaga Darurat Bencana Asap Sumsel seperti melakukan operasi darat melakukan pencegahan dan pemadaman kawasan hutan dan lahan gambut yang terbakar.

Kemudian satgas juga melakukan operasi udara dengan menggunakan beberapa helikopter dan pesawat yang memiliki kemampuan pengeboman air di lokasi karhutla yang sulit dijangkau, demikian Sonny yang juga ketua satgas.

Pewarta : Yudi Abdullah
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024