Makassar (ANTARA News) - Tiga kecamatan di Kabupaten Maros yakni Kecamatan Mandai, Moncongloe dan Tanrlili hingga kini masih diisolasi untuk mengantisipasi penyebaran bakteri Antraks.

"Ternak sapi di tiga kecamatan ini, terkena bakteri bacillus Antraks sehingga masih perlu diisolasi, hingga lokasi itu dinyatakan aman untuk keluar masuknya ternak sapi," kata salah seorang penyuluh Dinas Peternakan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Maros, Muh Nurdin, Selasa.

Menurut dia, selain ternak sapi dilarang keluar dan masuk ke lokasi itu, juga hewan seperti anjing dan kucing juga diawasi ketat untuk tidak keluar masuk di tiga lokasi itu, khususnya di Tenrigankae, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros.

Sedang perlakuan terhadap warga yang pernah mengkonsumsi daging sapi yang terkena Antraks, lanjutnya, Dinas Kesehatan setempat sudah memberikan vaksin kepada 55 warga di lokasi itu.

Termasuk menyosialisasikan ke masyarakat agar tidak mengkonsumsi daging sapi yang diduga terkena penyakit Antraks, melainkan sapi itu harus dikuburkan di dalam tanah minimal dengan kedalaman satu meter.

Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel H Murtala Ali mengatakan, pihaknya sudah mendistribusikan 4.000 dosis vaksin ke Kabupaten Maros untuk mengantisipasi penyebaran bakteri yang mematikan itu.

Mengenai wabah antraks pada ternak sapi di Kabupaten Maros, ia mengatakan, kasus yang terjadi pada awal April 2010 ini merupakan kasus yang kedua, setelah terjadi kasus serupa pada 1984.

"Biasanya wabah antraks itu muncul pada musim peralihan, sehingga peternak sapi harus lebih waspada pada masa-masa tersebut," katanya. (S036/Z003) 


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024