Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah mengatakan hadirnya bendungan, waduk dan pengelolaan air memang begitu penting karena berhubungan dengan kepentingan orang banyak.

"Tentu menjadi tanggung jawab kita semua (soal bendungan) karena dalam sejarah Sulawesi Selatan memang dari dulu menjadi penyangga pangan nasional," kata Nurdin Abdullah dalam keterangannya di Makassar, Jumat.

Ia menjelaskan, di Sulsel telah hadir Bendungan Bili-bili yang mendukung pertanian yang ada di Sulsel termasuk serta mengendalikan banjir.

Demikian juga dengan potensi pembangunan bendungan yang ada. Seperti Bendungan Karalloe dan Pamukkulu.

"Potensi pembangunan bendungan di Sulsel sangat besar. Karalloe dan Pamukkulu saya kira kalau selesai, Kabupaten Jeneponto dan Takalar akan unggul dengan cepat, lahannya luas tetapi persoalannya air," sebut Nurdin Abdullah.

Sehingga Ia berharap bisa selesai tepat waktu dan manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat.

Demikian juga dengan Bendungan Sungai Rongkonh yang memiliki sumber air yang besar di Luwu Utara dan bendungan lainnya.

Nurdin menyampaikan soal koordinasi berjalan dengam baik untuk pembangunan atau jika ada masalah timbul.

"Di Sulsel kompak, selalu berkoordinasi jika ada masalah. Sekarang kalau ada masalah semua ribut semua untuk bergerak untuk menyelesaikan masalah," ujarnya dalam Seminar Nasional Bendungan Besar 2019.

Sedangkan masalah yang dihadapi ke depan. Adalah alih fungsi lahan dan erosi. Ia menegaskan berkoordinasi dengan pihak Polda Sulsel dan Kejati Sulsel jika ada yang melanggar untuk ditindak tegas.

Diakhir sambutan, menyampaikan terima kasih kepada Jokowi melalui Menteri PUPR dengan mengantisipasi kelangkaan air untuk sektor pertanian di Sulsel dengan melakukan pembangunan bendungan.

Ia juga memaparkan bahwa di Sulsel pertanian non waduk jumlahnya masih sangat tinggi. Dengan waduk itu masih 11 persen.

"Semoga setelah jadi dan makin semakin baik. Dan Sulsel siap menjadi penyangga Ibu Kota baru yang ada di Kalimantan Timur," jelasnya.

Sedangkan dalam sambutan Dirjen Sumber Daya Air (SDA)/Ketum KNI-BB, Hari Suprayogi menyebutkan, dari 65 bendungan, progresnya, 15 bendungan telah selesai.

Tantangan dalam penyelesaian dan pelaksanaannya, mulai dari pelelangan hingga penyelesaian hingga selesai.

"Banyak masalah yang timbul, masalah tersebut tidak hanya persoalan teknis tapi persoalan non teknis," sebutnya.

Demikian juga dengan keberlanjutan program di masa datang juga memiliki tantangan-tantangan.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024