Makassar (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman, menyerahkan 10 unit motor sampah kepada Pemerintah Kota Makassar sebagai bantuan untuk memaksimalkan sistem pengelolaan sampah di kota itu.
10 unit motor sampah itu diserahkan di Pelataran Kantor Balaikota Makassar, Senin, merupakan bentuk dukungan dengan bantuan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) melalui pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Andi Sudirman meminta Pemkot Makassar untuk bisa mengubah sistem pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Antang.
"Pengelola sampah harus bisa lebih tegas ke masyarakat agar tidak mencampur sampahnya, namun lebih dulu dipilah. Begitu pula pengelola dan pengangkut sampah tidak membuang sampah ke TPA yang bercampur," katanya.
Menurut Andi Sudirman, sampah yang masuk ke TPA seharusnya terpisah minimal dengan memisahkan dua jenis sampah, yakni organik dan anorganik sehingga pengelolaannya lebih sistematis.
Aturan baru ini dinilai akan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk bisa belajar terbiasa memilah sampahnya sebelum dibuang kemudian diangkut ke TPA.
"Kita berharap bantuan ini bisa memaksimalkan pengangkutan sampah di lorong-lorong Makassar serta penanganan sampah juga bisa dilakukan dengan bijak oleh masyarakat," katanya.*
10 unit motor sampah itu diserahkan di Pelataran Kantor Balaikota Makassar, Senin, merupakan bentuk dukungan dengan bantuan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) melalui pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Andi Sudirman meminta Pemkot Makassar untuk bisa mengubah sistem pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Antang.
"Pengelola sampah harus bisa lebih tegas ke masyarakat agar tidak mencampur sampahnya, namun lebih dulu dipilah. Begitu pula pengelola dan pengangkut sampah tidak membuang sampah ke TPA yang bercampur," katanya.
Menurut Andi Sudirman, sampah yang masuk ke TPA seharusnya terpisah minimal dengan memisahkan dua jenis sampah, yakni organik dan anorganik sehingga pengelolaannya lebih sistematis.
Aturan baru ini dinilai akan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk bisa belajar terbiasa memilah sampahnya sebelum dibuang kemudian diangkut ke TPA.
"Kita berharap bantuan ini bisa memaksimalkan pengangkutan sampah di lorong-lorong Makassar serta penanganan sampah juga bisa dilakukan dengan bijak oleh masyarakat," katanya.*