Makassar (ANTARA) - Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) perkuat sosialisasi sebagai upaya pengendalian tuberculosis (TBC) yang cukup tinggi di daerah itu.

"Jadi memang hari ini kita dari seluruh kabupaten/ kota di Sulsel berkumpul untuk mengadakan kegiatan sosialisasi tentang pengendalian tuberculosis," kata Ketua TP PKK Lies F Nurdin pada kegiatan bertajuk Peran PKK dalam Pengendalian Tuberculosis di Makassar, Selasa.

"Apalagi karena memang di Indonesia masih tinggi jumlah penderita TBC. Indonesia masuk dalam peringkat kedua dunia sebagai penderita TBC terbanyak," lanjut dia.



Di Sulawesi Selatan sendiri, kata dia, Kabupaten Enrekang menjadi salah satu kabupaten dengan angka penderita TBC tertinggi.

TP PKK Provinsi Sulsel terus berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat terkait salah satu jenis penyakit menular ini.

"Khususnya masyarakat Sulsel harus sadar terkait penyakit satu ini. Kalau misalnya batuk atau flu, apalagi yang merasa punya penyakit TBC, dibiasakan untuk memakai masker karena penularannya sangat cepat. Dalam jangkauan satu meter saja bisa langsung kena," jelas Lies.

Dokter spesialis Muh Ilyas mengatakan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap penyakit TBC.

"TBC itu bukan kutukan, bukan juga penyakit turunan atau genetik, melainkan penyakit yang bisa menular. Makanya sangat penting untuk mengedukasi masyarakat terkait hal ini. Mulai dari edukasi untuk rutin meminum obat, hingga edukasi agar masyarakat tidak takut untuk memeriksakan dirinya ke dokter," tutur Ilyas.

Kurangnya kesadaran penderita TBC untuk rutin mengonsumsi obat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tuberculosis susah diberantas. Tak heran jika di Indonesia setiap 30 detik-nya ada orang yang tertular tubercolosis, dan rata-rata sebanyak 13 orang meninggal karena tubercolosis setiap jam-nya.

Dengan adanya sosialisasi yang diikuti oleh 30 peserta dari kabupaten/ kota ini, diharapkan ilmu yang didapat bisa diterapkan langsung ke posyandu-posyandu yang ada di seluruh daerah di Sulawesi Selatan untuk diberikan edukasi ke masyarakat.
 

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024