Malili (ANTARA) - Sebanyak 70 orang umat Hindu mengikuti pelatihan kepemangkuan yang digelar Parisade Hindu Darma Indonesia (PHDI) Kabupaten Luwu Timur (Lutim).

"Saya mengapresiasi kegiatan ini mengingat pesraman merupakan sebuah wadah untuk memberikan pencerahan tentang berbagai hal mengenai tupoksi seorang pemangku," kata Bupati Lutim HM Thorig Husler saat membuka pelatihan kepemangkuan se-Kabupaten Lutim di Wantilan Pura Puseh Lan Desa Khayanga Tiga Kertoraharjo, Kecamatan Tomoni Timur, Lutim, Sabtu (12/10).

Menurut Bupati, seorang pemangku mempunyai tugas yang cukup berat, utamanya dalam memimpin upacara keagamaan.

"Seorang pemangku harus tahu bagaimana menjalankan tugasnya sebagai pemangku sesuai sastra agama," ujarnya.

Husler berharap melalui kegiatan ini akan meningkatkan srada dan bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, menyamakan persepsi, pemahaman serta mampu menambah pengetahuan para pemangku sehingga nantinya dapat memimpin upacara keagamaan.

" Harapan saya, para Sarati dan Pemangku nantinya dapat memberikan satu pemahaman yang benar kepada masyarakat karena pelaksanaan upacara agama itu bukan merupakan pemborosan, tetapi yang paling penting bagaimana mereka bisa memahami hakekat  nilai-filosofis tentang pelaksanaan upacara itu sendiri," pungkas Husler.

Turut hadir pada acara ini antara lain  Karo Kesra Setda Provinsi Bali AA Gede Griya, Anggota DPRD Luwu Timur I Made Sariana dan Ida Pedanda Gede Putra Kekeran, Camat Tomoni Timur,Nursan Oddang, Ketua harian PHDI Kabupaten Lutim I Wayan Sudino, Kepala Desa Kertoraharjo I Made Suarnata.

Narasumber pelatihan kepemangkuan ini didatangkan langsung dari Bali diantaranya Ida Pedanda Gede Putra Kekeran dan Karo Kesra Setda Provinsi Bali AA Gede Griya.

Pewarta : Julius
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024