Medan (ANTARA) - Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan agama jangan sampai menjadi alat untuk menggapai kekuasan.

"Bangsa Indonesia terdiri berbagai suku dan agama, serta jangan sampai terpecah belah," kata Andrianto, dalam sambutannya, saat membuka Focus Grup Discussion (FGD) Dialog Kebangsaan dengan tema Bersatu Untuk NKRI, di Medan, Selasa.

Ia mengatakan, tantangan negara ini berat, dan berani menyampaikan pendapat yang positif. Mari bersama-sama menyuarakan ajaran yang benar-benar berpengaruh untuk negara ini.

"Kami mengucapkan selamat atas terselenggaranya kegiatan ini, semoga kegiatan kita ini mendapat keberkahan dari Allah SWT," kata jenderal bintang dua itu.

Sementara, nara sumber Tokoh Agama Gus Ahmad Muwafiq, dalam ceramahnya mengatakan bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, karena tercipta dari beberapa suku bangsa.

Bangsa Indonesia, menurut dia, bangsa yang kuat.

"Namun ada gerakan-gerakan bendera hitam terinpirasi dari Negara Timur luar sana, yang gerakannya dijadikan alat untuk mencoba menyelesaikan problem Indonesia. Padahal kalau mau negara maju dan damai pakailah ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila," ujar Gus Ahmad.

Ia mengatakan, bangsa Indonesia sebenarnya bangsa yang sehat, bangsa yang terhormat yang punya sikap kebersamaan yang luar biasa dari Sabang sampai Merauke bisa bersatu dengan satu bendera," katanya.

Gus Ahmad juga mengatakan, hanya TNI-Polri yang mempunyai kekuatan agar problem dan konflik di Indonesia tidak berkembang.

Sedangkan, tugas Kyai, Ulama, dan tokoh-tokoh agama yaitu menyarankan agar Indonesia dapat damai.

Pada acara tersebut, hadir Wakapolda Sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, Kapolrestabes Medan Kombes POl Dadang Hartanto, Dandim 0201/BS Kolonel Inf Roy J Hansen Sinaga, Ketua FKUB Sumut H. Maratua Simanjuntak, Ketua MUI Kota Medan, Prof Dr M.Hatta, tokoh agama, ulama, dan masyarakat.

Pewarta : Munawar Mandailing
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024