Makassar (ANTARA News) - Tiga kafe di Pantai Laguna, Makassar, Jumat, pukul 02.00 WITA dini hari dibakar oleh dua orang tidak dikenal.
Pembakaran ketiga kafe di Jalan Penghibur, Makassar diduga rentetan kasus yang menimpa salah seorang anggota Batalyon Kavaleri (Yonkav)-10/Serbu, Praka Usman.
Informasi yang dihimpun di tempat kejadian perkara (TKP), ketiga kafe yang dibakar oleh dua orang pemuda tersebut, yakni kafe Donald, Box dan Losari Indah.
Salah seorang saksi mata, Jufri yang juga bekerja sebagai petugas keamanan Pantai Laguna, mengaku melihat dua orang pemuda sedang membawa jeriken dan melakukan pembakaran kafe.
Jufri mengungkapkan ciri-ciri kedua orang pelaku yang membawa jeriken berperawakan tinggi, kurus, berambut panjang dan mengenakan jaket kulit hitam. Selain membawa jeriken yang diduga berisi minyak tanah, pelaku juga membawa bom molotov.
"Kejadiannya begitu cepat dan saya melihat secara samar-samar ada dua orang yang mengendarai sepeda motir berwarna hitam sambil membawa jeriken," ungkapnya.
Setelah kejadian itu, sejumlah pengunjung yang mengetahui ada kebakaran jadi panik dan menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Alam.
Tujuh unit armada pemadam kebakaran yang dikerahkan menjinakkan api yang sedang berkobar. Namun api yang membakar tiga cafe itu tidak menjalar ke kafe lainnya karena sigapnya petugas pemadam kebakaran menguasai api. (T.KR-MH/S016)
Pembakaran ketiga kafe di Jalan Penghibur, Makassar diduga rentetan kasus yang menimpa salah seorang anggota Batalyon Kavaleri (Yonkav)-10/Serbu, Praka Usman.
Informasi yang dihimpun di tempat kejadian perkara (TKP), ketiga kafe yang dibakar oleh dua orang pemuda tersebut, yakni kafe Donald, Box dan Losari Indah.
Salah seorang saksi mata, Jufri yang juga bekerja sebagai petugas keamanan Pantai Laguna, mengaku melihat dua orang pemuda sedang membawa jeriken dan melakukan pembakaran kafe.
Jufri mengungkapkan ciri-ciri kedua orang pelaku yang membawa jeriken berperawakan tinggi, kurus, berambut panjang dan mengenakan jaket kulit hitam. Selain membawa jeriken yang diduga berisi minyak tanah, pelaku juga membawa bom molotov.
"Kejadiannya begitu cepat dan saya melihat secara samar-samar ada dua orang yang mengendarai sepeda motir berwarna hitam sambil membawa jeriken," ungkapnya.
Setelah kejadian itu, sejumlah pengunjung yang mengetahui ada kebakaran jadi panik dan menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Alam.
Tujuh unit armada pemadam kebakaran yang dikerahkan menjinakkan api yang sedang berkobar. Namun api yang membakar tiga cafe itu tidak menjalar ke kafe lainnya karena sigapnya petugas pemadam kebakaran menguasai api. (T.KR-MH/S016)