Malili (ANTARA) - Kabupaten Luwu Timur menggelar Utsawa Dharma Gita (UDG) VIII tingkat Sulawesi Selatan (Sulsel) yang diikuti tujuh kabupaten/kota, yang berlangsung pada 8-10 November 2019.
Acara pembukaan diawali dengan devile yang diiringi tabuh baleganjur bagi peserta dari Kabupaten Luwu Timur, Luwu Utara, Sidrap, Tana Toraja dan Kota Makassar dan Palopo mengangkat tema "Literisasi Umat Hindu Menjadi SDM Unggul Dan Berintegritas".
"Atas nama Pemprov Sulsel, saya menyambut baik kegiatan ini, mengingat forum yang bernuansa religius ini memiliki makna yang positif terhadap pengembangan ummat Hindu di daerah ini utamanya dalam pemahaman dan pendalaman nilai nilai dan ajaran Agama Hindu khususnya pengalaman kitab suci Weda," Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Sulsel Muhammad Firda saat membuka acara di Lapangan Desa Kertoraharjo, Kecamatan Tomoni Timur, Luwu Timur, Jumat (8/11).
Selain itu, UDG merupakan kesempatan yang sangat tepat untuk melakukan pengembangan wawasan dan pemahaman keagamaan bagi umat Hindu di daerah ini, dalam rangka menyamakan dan menyempurnakan persepsi terhadap visi pemberdayaan umat dalam membangun masyarakat yang adil, sejahtera dan mandiri.
Menurut Firda, dalam lingkungan masyarakat Sulsel yang plural tersebut, pengetahuan dan pemahaman akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa melalui pendekatan agama mutlak diperlukan dalam memelihara, melestarikan serta memperkokoh persatuan dan kesatuan.
"Marilah kita jadikan momentum UDG ke-8 ini sebagai suatu landasan yang dapat menjadi sumbu perekat dan penopang tumbuhnya sikap toleransi antar sesama umat beragama dalam membangun bangsa dan daerah menuju tercapainya kedamaian dan kemaslahatan," tutupnya.
Sementara itu, Bupati Luwu Timur HM Thoriq Husler menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan Pemprov Sulsel menunjuk Kabupaten Luwu Timur sebagai tuan rumah pelaksanaan UDG VIII tahun ini.
Menurut Husler, UDG merupakan wahana untuk menjaring Duta yang akan dilombakan ke tingkat Nasional dan diharapkan menjadi ajang pembuktian kemampuan olah seni suara utusan seluruh kontingen di Sulsel.
"Manfaatkan lomba ini untuk menambah pengalaman dan jadilah tuan rumah yang baik," kata Husler.
Bupati juga mengatakan selama memimpin daerah ini, sudah banyak kemajuan yang dirasakan, keberhasilan ini tentu berkat dukungan seluruh elemen masyarakat termasuk umat Hindu yang juga berkontribusi dalam program pemerintahan demi terwujudnya Visi misi Luwu Timur terkemuka 2021.
Orang nomor satu di Jajaran Pemkab Lutim ini juga mengatakan pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan keagamaan seperti pelaksanaan UDG, MTQ dan Pesparawi, selain itu memberi kesempatan bagi pemuka agama untuk melakukan wisata religi ditempat suci masing-masing agama.
Turut Hadir pada acara ini anggota DPRD Sulsel Andi Hatta Marakarma, Pandita Mpu Satya Laksita Darma Sire Mpu, Buana Putra, Pandita Mpu Parama Ananda, Ketua LPDG Provinsi Sulsel Drs. Inyoman Darmayasa, Wakil Ketua PHDI Prov Sulsel I Made Sularta, Pembimas Hindu Prov, I Wayan Santika, Anggota DPRD Luwu Timur I Made Sariana dan I Wayan Suparta, Kepala OPD, Camat dan Kepala Desa.
Acara pembukaan diawali dengan devile yang diiringi tabuh baleganjur bagi peserta dari Kabupaten Luwu Timur, Luwu Utara, Sidrap, Tana Toraja dan Kota Makassar dan Palopo mengangkat tema "Literisasi Umat Hindu Menjadi SDM Unggul Dan Berintegritas".
"Atas nama Pemprov Sulsel, saya menyambut baik kegiatan ini, mengingat forum yang bernuansa religius ini memiliki makna yang positif terhadap pengembangan ummat Hindu di daerah ini utamanya dalam pemahaman dan pendalaman nilai nilai dan ajaran Agama Hindu khususnya pengalaman kitab suci Weda," Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Sulsel Muhammad Firda saat membuka acara di Lapangan Desa Kertoraharjo, Kecamatan Tomoni Timur, Luwu Timur, Jumat (8/11).
Selain itu, UDG merupakan kesempatan yang sangat tepat untuk melakukan pengembangan wawasan dan pemahaman keagamaan bagi umat Hindu di daerah ini, dalam rangka menyamakan dan menyempurnakan persepsi terhadap visi pemberdayaan umat dalam membangun masyarakat yang adil, sejahtera dan mandiri.
Menurut Firda, dalam lingkungan masyarakat Sulsel yang plural tersebut, pengetahuan dan pemahaman akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa melalui pendekatan agama mutlak diperlukan dalam memelihara, melestarikan serta memperkokoh persatuan dan kesatuan.
"Marilah kita jadikan momentum UDG ke-8 ini sebagai suatu landasan yang dapat menjadi sumbu perekat dan penopang tumbuhnya sikap toleransi antar sesama umat beragama dalam membangun bangsa dan daerah menuju tercapainya kedamaian dan kemaslahatan," tutupnya.
Sementara itu, Bupati Luwu Timur HM Thoriq Husler menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan Pemprov Sulsel menunjuk Kabupaten Luwu Timur sebagai tuan rumah pelaksanaan UDG VIII tahun ini.
Menurut Husler, UDG merupakan wahana untuk menjaring Duta yang akan dilombakan ke tingkat Nasional dan diharapkan menjadi ajang pembuktian kemampuan olah seni suara utusan seluruh kontingen di Sulsel.
"Manfaatkan lomba ini untuk menambah pengalaman dan jadilah tuan rumah yang baik," kata Husler.
Bupati juga mengatakan selama memimpin daerah ini, sudah banyak kemajuan yang dirasakan, keberhasilan ini tentu berkat dukungan seluruh elemen masyarakat termasuk umat Hindu yang juga berkontribusi dalam program pemerintahan demi terwujudnya Visi misi Luwu Timur terkemuka 2021.
Orang nomor satu di Jajaran Pemkab Lutim ini juga mengatakan pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan keagamaan seperti pelaksanaan UDG, MTQ dan Pesparawi, selain itu memberi kesempatan bagi pemuka agama untuk melakukan wisata religi ditempat suci masing-masing agama.
Turut Hadir pada acara ini anggota DPRD Sulsel Andi Hatta Marakarma, Pandita Mpu Satya Laksita Darma Sire Mpu, Buana Putra, Pandita Mpu Parama Ananda, Ketua LPDG Provinsi Sulsel Drs. Inyoman Darmayasa, Wakil Ketua PHDI Prov Sulsel I Made Sularta, Pembimas Hindu Prov, I Wayan Santika, Anggota DPRD Luwu Timur I Made Sariana dan I Wayan Suparta, Kepala OPD, Camat dan Kepala Desa.