Makassar (ANTARA News) - Banyak warga Makassar yang tidak menyadari peristiwa langka gerhana Venus yakni posisi bumi, bulan, dan planet Venus sejajar dalam satu garis ternyata bisa disaksikan langsung dengan mata telanjang warga di daerah ini.   

Warga Kumala Permai, Ruslan saat ditemui di Makassar, Minggu, mengaku tidak pernah mendengar informasi adanya peristiwa langka bisa disaksikan langsung di kota ini. "Yang saya tahu cuma gerhana matahari sama gerhana bulan. Kalau gerhana venus, saya baru dengar, kalau ada fenomena seperti itu terjadi hari ini (16/5)," ucapnya.

Pegawai salah satu perusahaan swasta di Makassar ini menilai informasi mengenai fenomena alam seperti itu biasanya diperoleh dari televisi maupun koran, tetapi hingga saat ini Ia mengaku belum memperoleh informasi dengan peristiwa langka tersebut.

Hal sama juga disampaikan, Selvi, seorang mahasiswi salah satu univertas negeri di Makassar, menurutnya gerhana Venus hanya bisa dilihat orang yang berdomisili di daerah Jawa itupun tidak semua wilayah.

"Menurut informasi yang saya tahu, gerhana venus tidak bisa dilihat di daerah ini. Hanya orang yang berada di Indonesia bagian barat saja, khususnya Pulau Jawa yang bisa menikmati fenomena ini," ucapnya.

Beberapa fotografer di Makassar sempat mengabadikan fenomena alam itu (16/5) sekitar pukul 18.45 WITA di arah barat Kota Makassar, tepatnya di Jalan Sungai Saddang Makassar.

Kepala Observatorium Bosscha, Lembang, Hakim L. Malasan mengatakan gerhana Venus ini oleh kaum Muslim bisa disebut sebagai ikon kubah masjid, sebab bulan dan bintang (planet Venus) berada tampak dalam satu garis.

"Saat peristiwa terjadi, bintang kejora atau planet Venus yang berada di langit barat tidak akan terlihat selama 30 menit karena terhalang bulan," ungkapnya.

Hakim juga menyebutkan, gerhana Venus untuk wilayah Indonesia bagian barat merupakan sesuatu yang sangat langka. Gerhana Venus atau okultasi Venus ini hanya terjadi setiap 50 tahun sekali dalam satu wilayah.

Dia mengakui, gerhana Venus tidak seindah gerhana matahari atau gerhana bulan, namun karena langka, gerhana Venus menjadi menarik terutama bagi kalangan astronomi.

"Planet Venus akan menghilang ditelan bulan dari atas, kemudian muncul kembali di bagian bawah. Bulan pada esok harinya akan berbentuk bulan sabit dan kemudian berkembang menjadi ikon kubah masjid bulan dan bintang," paparnya.(T.KR-HK/F003)

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024