Makassar (ANTARA) - Tim multidisiplin atau dari berbagai disiplin ilmu (Promosi Kesehatan, Geospasial, Epidemiologi, Kedokteran, dan Kesehatan Masyarakat) Universitas Hasanuddin menginisiasi pemantauan COVID-19 di Sulawesi Selatan.

Inisiatif ini didasari oleh terbatasnya informasi mengenai potensi orang yang kemungkinan terpapar COVID-19.

Dengan melakukan survei ini, persoalan kekhawatiran publik mengenai potensi terpapar COVID-19 dapat diidentifikasi di hulu.

"Kita menggunakan tiga variabel, yaitu variabel klinis, variabel kontak, dan variabel riwayat perjalanan. Dengan metode ilmiah yang terukur, masyarakat bisa secara mandiri kondisi lingkungannya," kata ketua tim dr Joko Hendarto, Ph.D dari Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas dan Pencegahan Dini, Fakultas Kedokteran Unhas di Makassar, Sabtu.

Kegiatan yang diberi nama "Identifikasi Diri COVID-19 Sulsel" ini sendiri dimaksudkan untuk memetakan sebaran kasus secara dini, dengan metode survei.

Dengan mengetahui potensi orang-orang yang terpapar, inisiatif ini bisa menyampaikan kepada otoritas kesehatan di daerah  untuk memberi perhatian langsung di lapangan.

"Jadi, jika masyarakat berpartisipasi, kita bisa mengurangi antrian dan kunjungan ke rumah sakit rujukan. Saat ini, kita lihat kebanyakan masyarakat ke rumah sakit itu karena khawatir. Kita ingin mengurangi kekhawatiran ini," kata dokter Joko.

Langkah ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi tingkat resiko yang ada di diri seseorang. Semakin tinggi tingkat resiko, maka orang tersebut semakin perlu untuk diperhatikan oleh otoritas. Sementara seseorang dengan tingkat resiko lebih rendah bisa mengambil upaya isolasi mandiri untuk pemantauan.

"Intinya, kita ingin mencegah kepanikan warga, memberi ketenangan. COVID-19 ini dapat kita kontrol dan hentikan penyebarannya, asalkan semua mau terlibat," kata dokter Joko.

Bagi masyarakat yang ingin terlibat dalam identifikasi dini ini, kata dia, Unit Multidisiplin Unhas yang menginisiasi metode ini memberikan formulir yang bisa diisi secara online.

Masyarakat diminta mengisi secara jujur pertanyaan-pertanyaan di dalamnya. Data yang diisi pada formulir ini akan dihubungkan aplikasi (Geographical Information System (GIS) untuk keperluan analisa.

Saat ini, tim Unhas yang bekerja mengembangkan inisiatif ini masih mencakup untuk wilayah Sulawesi Selatan. Dokter Joko mengatakan bahwa inisiatif ini dapat dikembangkan hingga ke tingkat nasional.

"Kami mengajak masyarakat berpartisipasi. Dengan terlibat dalam inisiatif ini, kita menjadi bagian dari upaya sistematis untuk mengenali sebaran virus, dan menghentikan penularan," kata dokter Joko.


Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024