Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menerima bantuan satu ton mi instan dari Misho Japanase Restoran untuk membantu penanganan masalah pangan dalam masa pandemi Coronavirus Disease (COVID-19).

"Kami ucapkan terima kasih atas kepekaan dan kepedulian yang diperlihatkan. Bantuan sekecil apapun itu memiliki nilai yang begitu besar, khususnya untuk saudara-saudara kita yang paling terdampak penyebaran COVID-19," tutur Pejabat Wali Kota Makassar M Iqbal Suhaeb di Balai Kota Makassar, Senin.

Dukungan dari pelaku usaha kuliner di Makassar, kata dia, patut diapresiasi sebagai rasa kepedulian terhadap sesama untuk bersama-sama menghadapi situasi yang sulit seperti sekarang ini.

Selanjutnya, bantuan pangan tersebut, kata dia, langsung diteruskan ke Dinas Sosial untuk kemudian disalurkan ke kelompok-kelompok warga miskin yang terdampak.

“Alhamdulillah, situasi sulit ini menguji rasa solidaritas kita untuk saling bersatu, khususnya meringankan penderitaan warga yang paling merasakan dampak dari bencana ini," ujarnya.

Sementara perwakilan Misho Japanese Restoran Julia Puppela menuturkan, pihaknya ikut prihatin atas dampak penyebaran virus corona, khususnya di Kota Makassar.

"Kami merasa terpanggil untuk membantu sesama dalam situasi sekarang ini," tutur Julia seusai memberikan bantuannya.

Ia berharap langkah yang ditempuh ini dapat memotivasi entitas masyarakat lainnya untuk tetap bergandengan tangan melewati kondisi ini dan bahu membahu melawan penyebaran COVID-19.

"Kami semua sangat berharap semoga wabah ini cepat berlalu, dan bisa kembali normal seperti sedia kala," ucapnya.

Julia mengungkapkan bantuan yang diserahkan Misho Japanese Restoran tidaklah seberapa besar. Namun demikian bantuan ini sebagai wujud komitmennya untuk bersatu menghadapi situasi yang dihadapi pemerintah yang telah menetapkan masalah ini sebagai kejadian luar biasa (KLB) nonbencana alam.

Dari pantauan data dari situs covid-19.sulselprov.go.id, Senin, 30 Maret pukul 13.20 WITA, terjadi penambahan jumlah warga dengan status orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 558, dengan rincian 521 dalam pantauan dan 37 selesai dipantau.

Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 92 orang dengan rincian 83 orang dalam perawatan dan delapan sehat serta satu meninggal.

Untuk pasien positif COVID-19 berjumlah 48 orang, termasuk empat orang yang meninggal dunia.
 

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024