Makassar (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengirim sejumlah komoditas unggulan untuk dipamerkan pada kegiatan "Cooperative Fair" di Bandung, Jawa Barat.
"Beberapa komoditas unggulan yang kami kirim untuk mengikuti pameran tersebut adalah sutera, makanan dan minuman tradisional, serta berbagai jenis kerajinan," ungkap Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi dan UKM Sulsel, Andi Gugesin Alwi, di Makassar, Selasa.
Menurutnya, selama mengikuti pameran di sejumlah tempat, komoditas yang dipamerkan masih sama, karena komoditas inilah yang paling banyak menarik minat dari para pengunjung pameran.
Untuk komoditas sutera berasal dari Kabupaten Wajo dan Soppeng menjadi andalan Sulsel, karena memiliki corak yang khas dan berbeda dengan komoditas sejenis dari daerah lain.
"Untuk makanan tradisional, jenis yang kami pamerkan adalah makanan dari bahan rumput laut dari Kabupaten Bantaeng," jelasnya.
Hanya saja, kata dia, minuman tradisional yakni markisa tidak bisa ditampilkan pada pameran kali ini karena sebagian besar pengusaha markisa lebih memilih untuk tidak mengikuti pameran di Bandung.
"Bahan baku untuk membuat minuman tersebut terbatas dan pengusaha lebih banyak memilih memproduksi markisa untuk kebutuhan pada Bulan Ramadan," terangnya.
Untuk hasil kerajinan, Sulsel mengirimkan beberapa jenis seperti anyaman, patung, gelang, kalung, dan lainnya.
Ia mengatakan, dalam kurun waktu satu bulan terakhir, Sulsel sudah mengikuti pameran serupa sebanyak tiga kali, yakni Pekan Raya Jakarta (PRJ), Seasco, dan kali ini mengikuti Cooperative Fair.
Ia mengharapkan agar pada pameran kali ini, komoditas dari Sulsel mendapatkan perhatian dari pengunjung, dan memperoleh penghargaan seperti yang diperoleh pada dua pameran sebelumnya. (T.pso-103/S016)
"Beberapa komoditas unggulan yang kami kirim untuk mengikuti pameran tersebut adalah sutera, makanan dan minuman tradisional, serta berbagai jenis kerajinan," ungkap Kepala Bidang UKM Dinas Koperasi dan UKM Sulsel, Andi Gugesin Alwi, di Makassar, Selasa.
Menurutnya, selama mengikuti pameran di sejumlah tempat, komoditas yang dipamerkan masih sama, karena komoditas inilah yang paling banyak menarik minat dari para pengunjung pameran.
Untuk komoditas sutera berasal dari Kabupaten Wajo dan Soppeng menjadi andalan Sulsel, karena memiliki corak yang khas dan berbeda dengan komoditas sejenis dari daerah lain.
"Untuk makanan tradisional, jenis yang kami pamerkan adalah makanan dari bahan rumput laut dari Kabupaten Bantaeng," jelasnya.
Hanya saja, kata dia, minuman tradisional yakni markisa tidak bisa ditampilkan pada pameran kali ini karena sebagian besar pengusaha markisa lebih memilih untuk tidak mengikuti pameran di Bandung.
"Bahan baku untuk membuat minuman tersebut terbatas dan pengusaha lebih banyak memilih memproduksi markisa untuk kebutuhan pada Bulan Ramadan," terangnya.
Untuk hasil kerajinan, Sulsel mengirimkan beberapa jenis seperti anyaman, patung, gelang, kalung, dan lainnya.
Ia mengatakan, dalam kurun waktu satu bulan terakhir, Sulsel sudah mengikuti pameran serupa sebanyak tiga kali, yakni Pekan Raya Jakarta (PRJ), Seasco, dan kali ini mengikuti Cooperative Fair.
Ia mengharapkan agar pada pameran kali ini, komoditas dari Sulsel mendapatkan perhatian dari pengunjung, dan memperoleh penghargaan seperti yang diperoleh pada dua pameran sebelumnya. (T.pso-103/S016)