Mamuju (ANTARA) - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Sulawesi Barat menyalurkan bantuan 500 paket kebutuhan pokok kepada anggota DPW khusus golongan I dan II serta pegawai tidak tetap (PTT) putus kontrak, pada Senin.

Ketua DWP Sulbar Kartini Hanafi Idris mengatakan pemberian bantuan paket kebutuhan pokok tersebut sebagai bentuk kepedulian DWP Sulbar terhadap anggotanya dan PTT yang putus kontrak.

"Total untuk tahun ini kami siapkan sebanyak 500 paket kebutuhan pokok dan dikhususkan kepada anggota DWP Sulbar golongan I dan II serta PTT yang putus kontrak. Kebetulan kami mendapat informasi ada honorer yang putus kontrak sekitar 200 orang sehingga kami berinisiatif untuk saling berbagi," kata Kartini Hanafi Idris.

Pembagian paket kebutuhan pokok yang berlangsung di rumah Jabatan Sekprov Sulbar di Mamuju itu juga dihadiri Ketua Dewan Penasehat DWP Sulbar Andi Ruskati Ali Baal.

"Pemberian bantuan paket kebutuhan pokok ini sebagai bentuk kepedulian DWP Sulbar terhadap anggota kami serta para PTT putus kontrak," ujarnya.

Paket kebutuhan pokok itu, lanjut Kartini Hanafi Idris, akan diserahkan secara bertahap selama enam hari di 43 organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemprov Sulbar.

"Program pembagian paket kebutuhan pokok ini akan terus berlanjut apalagi momennya tepat di saat wabah COVID-19 melanda saat ini," tutur Kartani Hanafi Idris yang juga guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar itu.

Bantuan serupa, ujar dia, juga akan diberikan kepada masyarakat, terutama bagi anak-anak seribu hari pertama kelahiran.

"Misalnya pemberian susu agar bisa meningkatkan gizi," tutur Kartini Hanafi Idris.

Sementara itu, Ketua Dewan Panasehat DWP Sulbar Andi Ruskati Ali Baal mengatakan akan memberikan tambahan sebayak 300 paket kebutuhan pokok, agar dalam penyalurannya lebih banyak warga yang menerima.

"Insya Allah ini akan membantu anggota DWP yang memang secara ekonomi mencukupi kebutuhan keluarga, apalagi di bulan Ramadan ini bantuan ini sangat dibutuhkan," ucap Andi Ruskati.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan menjalin kerja sama dengan BPJAMSOSTEK, BPJS Kesehatan dan BKKBN untuk menyalurkan paket kebutuhan pokok, yang dijadwalkan dilaksanakan pada 15 Mei 2020.

"Insya Allah bantuan kebutuhan pokok dengan BPJAMSOSTEK ada sebanyak 3.500 peket dan BPJS Kesehatan sebayak 3.500 paket serta BKKBN sebanyak 1.000 paket sehingga total yang didapat nanti jadi 8.000 paket kebutuhan pokok. Pembagiannya nanti secara bergiliran, sesuai aturan pemerintah untuk menghidari penyebaran wabah COVID-19," kata Andi Ruskati Ali Baal Masdar.

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024