Makassar (ANTARA) - Sivitas akademika Universitas Hasanuddin menggelar halalbihalal secara virtual sebagai bentuk silaturahmi dan meningkatkan hubungan persaudaraan mengawali hari kerja usai libur Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.

"Kegiatan Halalbihalal yang berlangsung secara virtual melalui aplikasi zoom ini, bertujuan untuk saling memaafkan dan saling mengikhlaskan segala kekurangan," kata Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA di Makassar, Selasa.

Dia mengatakan, Ramadhan dan Idul Fitri 1441 H merupakan momen menakjubkan dan Allah SWT memberikan kesempatan kerja dari rumah. Namun, produktivitas unsur sivitas akademika Unhas tetap terjaga. Kegiatan akademik tetap berlangsung, publikasi masih on the track, dan beberapa pencapaian lain selama masa pandemi.

Berkaitan dengan hal itu, Dwia mengimbau agar momen ini dapat dijadikan momen untuk memberi maaf dan keikhlasan. Selama masa pandemi,secara fisik semua harus menjaga jarak. Namun, hati dengan tidak boleh berjarak.

"Terima kasih kepada segenap sivitas akademika Unhas, alumni maupun mitra yang telah bersama-sama mewujudkan solidaritas sosial yang kokoh. Upaya melawan COVID-19 melalui tim satgas COVID-19 Unhas ," katanya.

Termasuk dukungan maksimal dari RS Unhas, Lab BSL 3, tim medis dan residen yang telah memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat.

Tak kalah penting upaya solidaritas dan bakti sosial dalam berbagai aksi membantu masyarakat yang dilakukan segenap sivitas akademika dan alumni dari semua fakultas.

"Upaya ini memperlihatkan sosok Unhas sebagai humaniversity, yang bukan saja sebagai sumber pengembangan ilmu, namun juga mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan," ujar Dwia.

Pada kesempatan yang sama, hikmah halalbihalal disampaikan oleh Dr H Das'ad Latief, S.Sos., S.Ag., M.Si., Ph.D. Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Unhas ini menyampaikan beberapa pelajaran dan refleksi halalbihalal.

Ustad Das'ad menjelaskan halalbihalal merupakan salah satu tradisi yang hanya ada pada masyarakat Indonesia.

"Ada faedah yang sangat baik dari kegiatan ini, yakni merapatkan ukhuwah, menyambung persaudaraan. Merugi kita jika hubungan kita dengan Allah telah baik, tapi hubungan dengan sesama manusia belum baik. Jadi, melalui kesempatan ini mari kita lapangkan hati, saling memaafkan diantara kita,"  ujarnya. 

Sebagai makhluk sosial, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri. Ia harus bisa berinteraksi dengan orang lain. Di antara bentuk interaksi yang diatur dalam agama islam adalah silaturahmi atau menjaga tali persaudaraan. Sebab, menjaga tali persaudaraan akan mendatangkan banyak kebaikan dan rezeki yang luas.

Kegiatan yang dipandu oleh Direktur Komunikasi Unhas Ir Suharman Hamzah, Ph.D disaksikan kurang lebih 500 viewers secara live melalui kanal youtube Unhas dan beberapa akun media sosial yang lain.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024