Makassar (ANTARA News) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Makassar mendata dan membina pembuat makanan buka puasa yang mengandung zat kimia berbahaya.

"Kami sudah mendata semua pembuat makanan yang menggunakan bahan kimia dan hasilnya sudah kami laporkan ke Dinas Kesehatan Makassar untuk dilakukan pembinaan," kata Kepala BBPOM Makassar Maringan Silitonga di Makassar, Rabu.

Menurut dia, para pembuat makanan itu tidak dilaporkan ke polisi karena pembuat makanan seperti cendol dan kue basah itu hanyalah industri rumah tangga dan bukan industri besar.

Karena itu, mereka didata dan diberikan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatan itu karena membahayakan kesehatan konsumen.

"Pembuat kue ini hanyalah industri rumahan dan mungkin saja mereka tidak tahu bahaya yang ditimbulkan, apalagi zat kimia itu dapat dibeli di beberapa pedagang eceran tradisional," katanya.

Jika pada suatu hari, lanjutnya, para pedagang yang sudah didata ini kembali menjual makanan yang mengandung zat kimia seperti rhodamin B atau pewarna tekstil, boraks dan formalin, BBPOM dan Dinkes segera melaporkannya ke pihak yang berwajib.

Selama dua pekan BBPOM melakukan razia jajanan buka puasa di Kota Makassar, Kabupaten Gowa dan Kabupaten Maros. Sebanyak 60 contoh kue basah dan kering diambil untuk diuji di laboratorium.
Hasilnya, 25 contoh makanan itu positif mengandung rhodamin B dan boraks.

Bahaya akut rhodamin B, ia menjelaskan, bila sampai tertelan dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan dan air seni akan berwarna merah atau merah muda.

  "Apabila terpapar rhodamin B dalam waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan pada fungsi hati dan kanker hati," katanya.(T.KR-MH/N002) 


Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024