Makassar (ANTARA News) - Provinsi Sulawesi Selatan merupakan daerah penghasil jagung lokal pulut terbaik di Indonesia, kata peneliti Balai Penelitian Tanaman Serealia Marcia Bunga Pabendon di Makassar, Sabtu.
Menurut dia, jagung pulut yang terdapat di Sulsel memiliki keunggulan yaitu lebih empuk dan lembut dibanding jagung pulut dari daerah lain.
"Dibanding jagung pulut dari Sulsel, jagung pulut yang terdapat di Pulau Jawa lebih keras," ungkapnya.
Ia menambahkan, di Provinsi Sulsel, penghasil jagung pulut terdapat di sejumlah daerah di jalur pantai timur dan barat Sulsel, seperti Kabupaten Pangkep, Barru, Takalar, Bantaeng, Jeneponto, dan Bulukumba.
Dari sejumlah daerah penghasil jagung pulut ini, jagung yang berada di Kabupaten Bantaeng memiliki kualitas yang baik karena mengandung amilopektin yang tinggi.
"Hal ini terlihat dari bentuk tongkol jagung yang dihasilkan di daerah tersebut," ungkapnya.
Menurut dia, kualitas jagung ini ditandai dengan kandungan amilopektin tinggi yakni lebih dari 80 persen.
Tingginya kandungan amilopektin inilah, lanjutnya, yang menimbulkan sensasi lengket dan kenyal seperti ketan yang tidak ditemukan pada jagung jenis lain.
Jagung pulut dari Sulsel ini juga dapat diproduksi menjadi makanan berupa marning yang sudah terkenal sebagai oleh-oleh khas dari Provinsi Sulsel.
"Di daerah lain pun terdapat marning, namun tidak sama dengan yang berasal dari Sulsel," katanya.(T.pso-103/N002)
Menurut dia, jagung pulut yang terdapat di Sulsel memiliki keunggulan yaitu lebih empuk dan lembut dibanding jagung pulut dari daerah lain.
"Dibanding jagung pulut dari Sulsel, jagung pulut yang terdapat di Pulau Jawa lebih keras," ungkapnya.
Ia menambahkan, di Provinsi Sulsel, penghasil jagung pulut terdapat di sejumlah daerah di jalur pantai timur dan barat Sulsel, seperti Kabupaten Pangkep, Barru, Takalar, Bantaeng, Jeneponto, dan Bulukumba.
Dari sejumlah daerah penghasil jagung pulut ini, jagung yang berada di Kabupaten Bantaeng memiliki kualitas yang baik karena mengandung amilopektin yang tinggi.
"Hal ini terlihat dari bentuk tongkol jagung yang dihasilkan di daerah tersebut," ungkapnya.
Menurut dia, kualitas jagung ini ditandai dengan kandungan amilopektin tinggi yakni lebih dari 80 persen.
Tingginya kandungan amilopektin inilah, lanjutnya, yang menimbulkan sensasi lengket dan kenyal seperti ketan yang tidak ditemukan pada jagung jenis lain.
Jagung pulut dari Sulsel ini juga dapat diproduksi menjadi makanan berupa marning yang sudah terkenal sebagai oleh-oleh khas dari Provinsi Sulsel.
"Di daerah lain pun terdapat marning, namun tidak sama dengan yang berasal dari Sulsel," katanya.(T.pso-103/N002)